Thomas Tuchel Klaim Telah Ciptakan 'Persaudaraan' di Skuad Inggris
Pelatih timnas Inggris, Thomas Tuchel. (Foto: David Rogers/Getty Images)
Berita Sepak Bola: Pelatih Timnas Inggris, Thomas Tuchel, yakin bahwa skuad The Three Lions kini tengah membangun sebuah "persaudaraan" yang kuat. Keyakinan ini diperkuat dengan fakta bahwa tidak ada pemain yang berusaha menarik diri dari panggilan tugas internasional untuk jeda kali ini, sebuah situasi yang jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Kapten Timnas Inggris, Harry Kane, tahun lalu sempat mengungkapkan kekecewaannya setelah sembilan pemain memutuskan mundur dari skuad untuk pertandingan Nations League melawan Yunani dan Republik Irlandia.
“Saya tidak terlalu menyukainya jujur saja,” kata Kane saat itu. Ia menambahkan pernyataan tegas: “Inggris didahulukan sebelum klub.”
Setelah Inggris memastikan tempat di Piala Dunia tahun depan dengan mengalahkan Serbia bulan lalu, Kane bahkan secara khusus menekankan di ruang ganti bahwa seluruh skuad harus kembali berkumpul untuk dua pertandingan kualifikasi terakhir, meskipun laga tersebut sudah "mati" (tidak menentukan).
Selain dua pemain yang terpaksa mundur karena cedera—Anthony Gordon dan Nick Pope—Thomas Tuchel berhasil mempertahankan seluruh skuadnya. Hal ini, menurutnya, adalah hasil dari budaya yang ia bangun.
“Apa yang kami coba adalah membangun ikatan yang kuat, membangun energi, membangun kelompok, membangun tim, membangun persaudaraan yang ingin diikuti oleh semua orang,” ujar Tuchel.
Lebih dari sekadar ikatan, Tuchel juga membangun elemen kompetisi. Ia memastikan setiap pemain tahu konsekuensinya jika absen atau tidak tampil maksimal. "Setiap orang tahu bahwa, jika mereka mundur di saat yang salah, jika saya mundur dari situasi 50-50, pintu bisa tertutup karena orang lain mengambil jersey saya, orang lain mengambil tempat saya,” jelasnya.
Namun, ia menegaskan ini bukan ancaman, melainkan dorongan: “Setiap orang bersemangat untuk datang, semua orang suka datang ke kamp, suka tampil untuk negara karena ini adalah suatu kehormatan.”
Bagi Tuchel, mewakili negara seperti Inggris di kualifikasi atau putaran final Piala Dunia adalah puncak tertinggi dalam sepak bola elite. Tuchel menegaskan bahwa semangat ini terus memakan dirinya sendiri, menciptakan lingkungan di mana semua orang ingin terlibat.
“Saya pikir kami benar-benar berada di jalur yang tepat. Semua orang ingin menjadi bagian dari kamp,” katanya. “Semua orang sangat ingin datang. Tidak ada yang memberi kami sinyal bahwa mungkin ini saatnya untuk beristirahat karena kami sudah lolos, dan kami juga tidak akan menerimanya.”
Thomas Tuchel menyimpulkan bahwa kunci dari segalanya, bahkan sebelum taktik atau personel, adalah energi positif ini. "Semua orang suka berada di kamp dan suka bermain untuk Inggris, dan menikmatinya," pungkasnya.
Artikel Tag: Thomas Tuchel, Timnas Inggris