Kanal

Tiga Kebijakan PT PBB yang Membuat Viking Persib Club Menepi

Penulis: M. Aldi
12 Jul 2023, 13:30 WIB

Viking Persib Club membentangkan spanduk protes kepada manajemen Persib di laga melawan Madura United

Berita Liga 1 Indonesia: Keputusan sudah diambil Viking Persib Club dengan tidak hadir ke stadion di laga kontra Dewa United. Ada tiga kebijakan dari PT PBB selaku pihak manajemen klub yang membuat kelompok Bobotoh terbesar ini menepi.

Poin pertama yang menjadi perhatian adalah melonjaknya harga tiket kandang. Untuk tribun Selatan, Utara serta Timur kini dibandrol Rp. 125 ribu. Harga ini naik Rp. 50 ribu dari musim lalu. Sedangkan di tribun VIP Bawah itu naik 100 persen, dari Rp. 200 ribu menjadi Rp 400 ribu.

Ketua Umum Viking Persib Club, Tobias Ginanjar menyebut kenaikan ini bisa diterima jika ada fasilitas sebanding. Namun nyatanya Bobotoh yang datang ke Stadion GBLA tidak mendapat kenyamanan, bahkan toilet pun tidak layak pakai.

"Harga tiket Persib salah satu yang termahal di antara klub-klub lain di Indonesia. Sebenarnya Bobotoh sudah terbiasa dengan harga tiket mahal, namun sayangnya saat ini tak diimbangi oleh perbaikan kenyamanan fasilitas," ujar Tobias Ginanjar dari rilis yang diterima.

"Terkait fasilitas, sebetulnya kami tidak menuntut yang berlebihan, hanya meminta fasilitas dasar seperti toilet dan mushola bisa berfungsi dengan layak (bersih, ada air dan tidak gelap)," lanjutnya.

Kebijakan kedua yang jadi perhatian adalah sistem soal penjualan tiket online. Menurutnya memang Bobotoh sudah paham dengan mekanisme online ini, tapi verifikasi yang harus dilakukan dirasa tidak efisien dan merepotkan.

"Sistem pembelian tiket musim ini skemanya baru (harus update install aplikasi baru, mengisi biodata ulang, upload ktp, upload foto selfie). Tidak berhenti disitu, setelah proses itu selesai, kita harus menunggu proses verifikasi diterima," ujarnya.

"Ini menimbulkan masalah baru karena sistem verifikasi masih manual, hingga ada banyak persoalan yang beragam, tidak adanya standarisasi waktu verifikasi, KTP tidak terbaca dan penolakan verifikasi," ujar lanjutnya.

Kendala lainnya adalah pembelian tiket komunitas untuk musim ini yang berbeda. Khususnya bagi para Bobotoh yang datang dari luar kota. Tentu ini menyulitkan bagi para anggota dari distrik Viking Persib Club di luar kota.

"Issue lain adalah pembelian tiket komunitas yang harus dilakukan individu via aplikasi, selain tak berfungsinya peran komunitas, skema ini menjadi masalah baru karena komunitas (terutama yang ada di luar kota), dipastikan berangkat rombongan,: kata dia.

"Sehingga pembelian tiket kolektif akan memudahkan mereka untuk mengoordinir anggotanya. Berkaca dari musim sebelumnya, pembelian bisa kolektif dengan satu tiket, satu KTP berikut nomor telepon, dan tiket diterima melalui email," ujar Tobias Ginanjar.

Kebijakan ketiga yang jadi sorotan adalah larangan bagi penonton membawa makanan dari luar. Alasannya lantaran makanan bisa dijadikan alat menyelundupkan flare. Namun bagi Viking, kegiatan makan bersama di tribun merupakan tradisi dan jadi ajang silaturahmi antar Bobotoh.

"Ada hal lucu di musim ini, yaitu penonton tidak boleh membawa makanan dan minuman masuk ke stadion, alasannya adalah karena makanan dan minuman dijadikan media untuk menyelundupkan flare. Kita sepakat flare itu benda yang dilarang di stadion (tertuang di regulasi). Namun bukan berarti juga melarang benda lain yang sebenernya tidak dilarang di regulasi untuk masuk ke stadion," ujarnya.

"Yang harusnya dilakukan ialah memperketat pemeriksaan, menggunakan bantuan alat yang bisa mendeteksi flare dsb, kemudian menyita barang-barang yang memang dilarang di dalam regulasi bukan mengharamkan semua yang sebenarnya tidak dilarang regulasi."

Tiga kebijakan tersebut membuat Viking Persib Club pada laga kontra Dewa United melakukan aksi absen ke stadion. Tapi ini tidak membuat kesetiaan mereka mendukung Maung Bandung memudar. Sudah 30 tahun VPC berdiri dan setiap langkah klub selalu didampingi, baik saat menjadi juara, bermain di kompetisi Asia bahkan kala bermain di partai play off degradasi.

"Walaupun raga ini tidak hadir di GBLA doa kami selalu mengiringi perjuangan para pemain Persib. Terkait sikap kami dan yang berbeda sikap, saya berharap semua harus saling menghargai dan saling mendoakan," tandas Tobias Ginanjar selaku Ketua Umum.

Artikel Tag: Viking Persib Club, Tobias Ginanjar, Persib

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru