Dedikasi Seumur Hidup Russ Anber untuk Tinju Diabadikan di Hall of Fame
Russ Anber (kanan) bersama Oleksandr Usyk. (Foto: Fight TV)
Bagi penggemar tinju di Kanada selama hampir setengah abad, nama Russ Anber bukanlah sosok asing.
Ia hadir di hampir setiap sudut olahraga ini: sebagai pelatih juara dunia, cutman di sudut ring, pembina petinju amatir terbaik, komentator Olimpiade, pembawa acara tinju nasional, hingga pencipta perlengkapan tinju yang digunakan petinju profesional dan amatir.
Kini, seluruh pengabdian itu resmi mendapat pengakuan tertinggi dengan masuknya Anber ke International Boxing Hall of Fame (IBHOF).
Pengumuman dari Canastota pekan lalu menjadikan Anber sebagai pelatih Kanada pertama yang dilantik ke IBHOF.
Ia juga menjadi sosok ketiga asal Montreal yang mendapat kehormatan tersebut, menyusul Arturo Gatti dan Guy Jutras—dua figur penting yang pernah bersinggungan langsung dengan perjalanan awal karier Anber.
Meski rekam jejaknya begitu luas, inti dari semua pencapaiannya tetap sama: mengajar dan membimbing.
Russ Anber mengakui bahwa bakat terbesarnya bukan berada di dalam ring sebagai petinju, melainkan di sudut ring sebagai pelatih.
Setelah karier amatir singkat dengan tiga pertarungan, jalannya sebagai pelatih dimulai pada usia 18 tahun ketika ia mendampingi Vinnie Curto meraih kemenangan angka.
Dari sana, kariernya melesat cepat. Pada usia 20 tahun, ia sudah melahirkan juara Kanada pertamanya, Howard Grant, yang kelak membuka jalan bagi Anber mencetak juara dunia profesional pertamanya 16 tahun kemudian.
Pengalaman hampir 50 tahun di sasana tinju membuat Anber memiliki pemahaman mendalam tentang olahraga ini.
Pengetahuan tersebut ia tuangkan tidak hanya dalam melatih, tetapi juga saat mendirikan Rival Boxing pada 2003, perusahaan perlengkapan tinju yang kini diakui secara global.
Di layar televisi, Russ Anber dikenal sebagai komentator enam Olimpiade dan pembawa acara “In This Corner” di TSN, menjadikannya suara utama tinju Kanada selama era 1990-an hingga 2000-an.
Perannya bahkan melampaui batas negara.
Anber menjadi figur penting di sudut ring petinju elite dunia seperti Oleksandr Usyk dan Vasyl Lomachenko, berkat kemampuannya yang serba bisa—mulai dari membalut tangan, menangani luka, hingga memberi instruksi teknis tingkat tinggi.
Masuknya Russ Anber ke Hall of Fame bukan hanya pengakuan internasional, tetapi juga cerminan pengaruh besarnya terhadap budaya tinju Kanada, khususnya di Quebec.
Meski kini berusia 64 tahun dan telah mencapai puncak pengakuan, Anber menegaskan bahwa dirinya belum berhenti. Baginya, tinju bukanlah pekerjaan, melainkan kenikmatan hidup.
Ia akan menerima plakat kehormatan yang pantas ia dapatkan. Namun satu hal jelas: perjalanan Russ Anber di dunia tinju belum selesai.
Artikel Tag: Russ Anber