Kanal

Kid Gloves: Kisah Kemitraan Andy Lee dan Paddy Donovan

Penulis: Hanif Rusli
13 Sep 2025, 08:28 WIB

Andy Lee (kiri) dan Paddy Donovan. (Foto: Fight TV)

Pada suatu malam yang hangat di bulan Mei 2019 di Stadion Lamex, Stevenage, Andy Lee duduk diam di tribun penonton.

Saat Billy Joe Saunders merebut gelar juara dunia kelas menengah atas WBO di ring, pikiran Lee tidak tertuju pada Saunders, melainkan pada remaja yang duduk di sampingnya.

Mantan juara kelas menengah itu telah pensiun dua tahun sebelumnya, tidak yakin tentang langkah selanjutnya.

Namun, malam itu menjadi jelas—ia akan kembali ke tinju, bukan sebagai petinju, melainkan sebagai pelatih.

Remaja itu adalah Paddy Donovan, seorang prospek muda yang menawan dengan rambut blonde, karisma, dan bakat yang sepadan.

Andy Lee, yang melihat potensi dan kualitas bintang di dalamnya, membuat prediksi berani: “Dia akan siap untuk level tertinggi dalam tiga atau empat tahun. Dia memiliki segalanya.”

Pada Oktober 2019, kemitraan mereka secara resmi dimulai, meskipun kisah mereka sebenarnya sudah dimulai jauh sebelumnya. 

Hubungan tinju Donovan yang paling awal menghubungkannya dengan keluarga Lee.

Sebagai seorang anak, dia berlatih di bawah bimbingan Roger, saudara Andy, yang pernah memotivasi Paddy dan saudaranya Edward dengan sepasang sarung tinju yang pernah dipakai Andy dalam pertarungan.

Siapa pun yang pertama kali memenangkan gelar Irlandia akan mempertahankan sarung tinju tersebut.

Edward berhasil; Paddy gagal, didiskualifikasi dalam final. Ironisnya, diskualifikasi lain—kali ini sebagai profesional melawan Lewis Crocker—kini menjadi pertarungan penentu dalam karier Donovan.

Pada Sabtu di Windsor Park, Donovan (14-1, 11 KO) akan menghadapi Crocker lagi, kali ini untuk gelar juara welterweight IBF yang kosong.

Dengan juara unifikasi Jaron Ennis naik kelas berat, rematch ini memiliki taruhan yang lebih besar.

Bagi Andy Lee, yang kini dianggap sebagai salah satu pelatih tinju terbaik, kemenangan akan berarti juara dunia pertamanya—secara pantas, dengan petinju yang memulai perjalanan kepelatihannya. 

“Petinju pertamaku,” kata Lee dengan bangga. “Ada banyak petinju lain sejak itu, termasuk nama-nama besar, tapi Paddy selalu konsisten. Rasanya tepat jika dia bisa menjadi juara dunia pertama yang aku latih.”

Donovan berbagi perasaan yang sama. “Andy mempercayai saya sejak awal,” refleksinya. “Dia mengatakan saya akan menjadi juara dunia. Bagi saya untuk mencapainya, dan menjadi yang pertama baginya, akan berarti segalanya.” 

Perjalanan tidak selalu mulus. Karier awal Donovan terhenti setelah masa kerja dengan Top Rank, dan diskualifikasi Crocker tetap menjadi noda tunggalnya.

Namun, keyakinan Andy Lee tidak pernah goyah. Dengan pengalaman bertahun-tahun bersama Emanuel Steward dan Adam Booth, dia telah membentuk Donovan menjadi petinju yang matang.

Kini, di ambang sejarah, Lee dan Donovan berdiri bersama, siap membuktikan bahwa perjalanan panjang mereka—yang dibangun atas kepercayaan, ketahanan, dan keyakinan—selalu mengarah ke sini.

Artikel Tag: Andy Lee

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru