Valtteri Bottas Bandingkan Mesin Ferrari dan Mercedes
Valtteri Bottas
Berita F1: Valtteri Bottas menyebut proses adaptasi ke tim baru di Formula 1 bukanlah hal yang rumit. Pernyataan ini ia sampaikan saat menanggapi kesulitan yang dialami Lewis Hamilton dalam awal musimnya bersama Ferrari.
Bottas dan Hamilton pernah menjadi rekan satu tim di Mercedes selama lima musim dari 2017 hingga 2021. Keduanya membawa tim tersebut meraih dominasi di kejuaraan konstruktor sebelum Bottas akhirnya pindah ke Alfa Romeo—yang kini menjadi Sauber—pada 2022.
Dalam wawancara bersama Red Flags Podcast, Bottas mengaku bahwa proses adaptasi yang dia alami saat pindah dari Mercedes ke tim dengan mesin Ferrari cukup lancar. Ia menyarankan bahwa adaptasi seperti ini adalah bagian biasa dari dunia F1.
“Pastinya ada hal yang harus dipelajari dan dibiasakan,” ujar Bottas. “Terutama jika rekan setimmu sudah lebih dulu terbiasa, dia pasti punya keunggulan awal. Tapi pebalap harus selalu bisa beradaptasi.”
Ia menambahkan bahwa di F1, pebalap memang selalu menghadapi perubahan mobil setiap musim, termasuk dalam hal mesin, strategi daya, hingga gaya pengereman.
“Jadi ini bukan sesuatu yang luar biasa. Di F1, kita selalu belajar dan menyesuaikan diri karena teknologinya terus berkembang,” jelasnya. “Bagi saya waktu itu cukup sederhana, apalagi ketika saya masuk, regulasi baru sedang diterapkan jadi semua orang juga menyesuaikan diri.”
Bottas juga membandingkan mesin Ferrari dan Mercedes, yang jadi salah satu tantangan besar Hamilton karena selama ini hanya menggunakan mesin Mercedes sepanjang kariernya.
“Karakter tenaga dari kedua mesin itu berbeda, terutama di putaran rendah. Tapi mana yang lebih baik? Sulit untuk ditentukan,” ujar Bottas. Ia juga menjelaskan bahwa strategi penggunaan energi seperti harvesting dan deployment memiliki istilah dan cara berbeda di masing-masing tim.
Terkait perbedaan sistem rem, Valtteri Bottas menyebut tidak terlalu terasa. “Mercedes pakai CI, Sauber dan Ferrari pakai Brembo. Bedanya cuma waktu pemanasan, tapi perilakunya mirip,” pungkasnya.
Artikel Tag: Valtteri Bottas, Lewis Hamilton, F1 2025, Mercedes, Ferrari