Lee Chong Wei: Tak Ada Keajaiban, Butuh Kerja Keras Untuk Tambah Performa

Lee Chong Wei/[Foto:Thestar]
Berita Badminton : “Saya bukan Tuhan.” Ketua komite prestasi Persatuan Bulu Tangkis Malaysia (BAM) yang baru ditunjuk, Datuk Seri Lee Chong Wei, mengingatkan semua orang bahwa ia tidak memiliki tongkat ajaib yang dapat membalikkan nasib tim tunggal yang sedang berjuang dalam semalam.
Lee Chong Wei secara resmi mengambil peran tersebut kemarin, menyusul pengumuman presiden BAM Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Aziz setelah memimpin rapat dewan.
Mantan pemain nomor 1 dunia itu mengakui adanya kontras yang mencolok antara tim tunggal putra dan putri serta tim ganda, yang telah menikmati kesuksesan dan kemenangan gelar secara konsisten.
"Saya bisa bilang saya bukan Tuhan. Saya di sini hanya untuk membantu. Performa bergantung pada pemain, sementara program latihan adalah tanggung jawab pelatih," kata Lee Chong Wei, peraih medali perak Olimpiade tiga kali.
"Peran saya adalah bekerja sama dengan para pelatih. Jika seorang pemain menghadapi masalah, kami akan membantu. Terkadang, pelatih mungkin memberikan instruksi yang tidak disetujui oleh pemain – di situlah saya akan turun tangan untuk menengahi. Karena pada akhirnya, performa bergantung pada para pemain."
"Bukan saya atau pelatih yang bermain. Pelatih yang merancang program latihan, tetapi pemainlah yang menjalankannya di lapangan. Jika pelatih meminta pemain A untuk menyerang tetapi dia terus bertahan, apa yang bisa Anda lakukan?"
"Itu tergantung pemainnya. Saya tidak bisa memaksa mereka atau mengatakan mereka harus menjadi juara. Terserah mereka, tetapi saya bisa berbagi pengalaman 19 tahun saya di BAM tentang cara tetap termotivasi dan cara mengatasi masalah."
"Kita akan selesaikan masalah bersama. Pelatih bisa berdiskusi dengan saya, dan kita akan duduk bersama untuk mencari solusi. Kami bukan dewa yang bisa menjamin juara Olimpiade. Tentu saja, kami berharap mereka akan menjadi juara, tetapi peran kami adalah membantu mereka mencapai level itu," ungkap Chong Wei.
Yang lebih penting, Lee Chong Wei menekankan bahwa tidak boleh ada tekanan yang tidak semestinya terhadap direktur kepelatihan tunggal nasional Kenneth Jonassen, karena pemain Denmark itu telah melakukan upaya signifikan selama delapan bulan terakhir meskipun para pemain tunggal belum meraih gelar.
"Kita harus memberi pelatih Jonassen waktu. Kita sudah tahu sebelum dia datang bahwa situasi tunggal putra akan sulit. Kita harus menerima bahwa sektor tunggal putra saat ini sedang berjuang karena tidak ada hasil dan tidak ada pemain baru yang muncul. Kita perlu mencari solusi," tambahnya.
Sementara itu, pengangkatan komite terakhir di BAM mengalami beberapa perubahan. Zafrul mengungkapkan bahwa ia tidak akan memimpin komite mana pun.
Sementara itu, ia dan sekretaris jenderal Datuk Kenny Goh tidak akan ikut serta dalam komite tersebut guna mencegah adanya konflik kepentingan.
“Kami menyederhanakan jumlah komite dari 14 menjadi 10, dengan fokus menyelaraskan mereka dengan rencana Tangkis 2030,” ujarnya.
"Dari 10 komite ini, kami telah sepakat untuk menunjuk sembilan ketua, yang semuanya adalah anggota dewan, sementara sisanya akan bertindak sebagai anggota. Kami akan segera menyelesaikannya dan juga mengundang para ahli di bidangnya masing-masing untuk bergabung dalam komite."
"Tidak, saya tidak bisa menjadi anggota komite. Kalau tidak, akan ada konflik." Sekretaris Jenderal dan saya tidak bisa berada di komite tersebut karena hal itu dapat menimbulkan favoritisme,” tambah Zafrul.
Artikel Tag: lee chong wei, Zafrul Abdul Aziz, bam
Published by Ligaolahraga.com at https://dev.ligaolahraga.com/badminton/lee-chong-wei-tak-ada-keajaiban-butuh-kerja-keras-untuk-tambah-performa
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini