Viktor Axelsen Sebut 3 Pemain Yang Berpeluang Juara Dunia Tahun Ini

Berita Badminton : Juara Olimpiade dua kali Viktor Axelsen telah memberi sinyal akan ada pertarungan tiga arah untuk memperebutkan gelar tunggal putra di Kejuaraan Dunia di Paris dengan Lee Zii Jia dari Malaysia mengintai sebagai kuda hitam yang berbahaya.

Berita Badminton : Juara Olimpiade dua kali Viktor Axelsen telah memberi sinyal akan ada pertarungan tiga arah untuk memperebutkan gelar tunggal putra di Kejuaraan Dunia di Paris dengan Lee Zii Jia dari Malaysia mengintai sebagai kuda hitam yang berbahaya.

Karena cedera punggung, Viktor Axelsen tidak akan tampil dalam kejuaraan bergengsi yang dimulai Senin, tetapi atlet Denmark ini terus memantau dengan saksama dan meyakini rekan setimnya Anders Antonsen, Shi Yuqi dari Tiongkok, dan Kunlavut Vitidsarn dari Thailand adalah pesaing utama untuk meraih gelar.

Ia yakin Zii Jia juga bisa menjadi ancaman jika ia kembali dengan performa bagus. Yuqi, Antonsen dan Kunlavut masing-masing menduduki peringkat 1, 2 dan 3 dunia saat ini dan merupakan tiga pemain paling konsisten tahun ini.

“Bagi saya, Yuqi adalah favorit untuk meraih gelar juara bersama Kunlavut dan Antonsen,” kata Axelsen. Ketiganya terlihat sebagai pemain terkuat tahun ini. Mereka paling konsisten."

"Mari kita lihat siapa yang bisa menang di antara mereka, atau akankah ada yang lain? Apa pun bisa terjadi di turnamen besar."

Viktor Axelsen tahu apa yang dibutuhkan untuk memenangkan gelar saat ia menang pada tahun 2017 di Glasgow dan 2022 di Tokyo.

Dalam ketidakhadirannya kali ini, Antonsen akan menjadi harapan terbaik Denmark dan atlet berusia 28 tahun itu akan berusaha merebut emas untuk pertama kalinya. Antonsen hampir meraih gelar pada tahun 2019 tetapi ia digagalkan oleh Kento Momota dari Jepang di final di Basel.

Yuqi juga akan mencari emas pertamanya dan berada dalam performa terbaiknya menuju Paris setelah berhasil menjuarai Japan Open dan China Open bulan lalu.

Bagi Kunlavut, ia akan bersemangat untuk mempertahankan gelarnya setelah menjadi orang Thailand pertama yang menang di tunggal putra pada tahun 2023 di Kopenhagen.

Pemain lain yang berpeluang untuk memperebutkan gelar tersebut adalah rekan setim Yuqi, pemain nomor 4 dunia Li Shifeng, pemain nomor 7 dunia asal Prancis Alex Lanier, dan pemain Indonesia Jonatan Christie (No. 5). Axelsen yakin Zii Jia bisa menjadi lawan yang tangguh bagi siapa pun jika ia dapat segera kembali ke performa terbaiknya.

"Turnamen ini sulit untuk kembali setelah cedera dan tampil prima. Saya tidak tahu levelnya saat ini, jadi sulit untuk menebaknya," kata Viktor Axelsen.

“Tetapi dia bukan lawan yang menyenangkan untuk dihadapi jika dia bermain bagus. Anda tidak ingin bertemu dengannya di awal turnamen karena jika smash-nya akurat dan dia memiliki waktu yang tepat dengan pukulannya, itu tidak akan menjadi pertandingan yang menyenangkan dan Anda juga akan mendapat tekanan.”

Zii Jia telah berjuang melawan cedera pergelangan kaki tahun ini dan hanya berkompetisi dalam dua turnamen sebelumnya - Orleans Masters dan All-England pada bulan Maret.

Pemain berusia 27 tahun itu akan menghadapi Jeon Hyeok-jin dari Korea Selatan di babak pertama dan kemenangan kemungkinan akan membuatnya berhadapan dengan pemain nomor 4 dunia Shifeng untuk memperebutkan tempat di babak ketiga.

Selain Zii Jia, Malaysia juga akan mengandalkan Leong Jun Hao tetapi harapan tidak tinggi pada keduanya.

Sementara kebugaran Zii Jia akan diawasi dengan ketat, Jun Hao telah berjuang untuk konsistensi tahun ini tetapi harus melewati rintangan pembukanya melawan Tobias Kuenzi dari Swiss.

Pemain nomor 25 dunia itu kemungkinan akan menghadapi tugas sulit melawan pemain nomor 14 dunia asal Jepang, Kenta Nishimoto atau pemain Taiwan, Wang Tzu-wei (nomor 28), di babak kedua.

Artikel Tag: viktor axelsen, Shi Yuqi, Anders Antonsen, Jonatan Christie, BWF Kejuaraan Dunia 2025