Fabian Hurzeler Akui Harus Adaptasi Usai Bersitegang dengan Daniel Farke

Penulis: Fery Andriyansyah

Senin 03 Nov 2025, 00:00 WIB - 411 views

Manajer Brighton, Fabian Hurzeler. (Foto: Neal Simpson/Sportsphoto/Allstar via Getty Images)

Berita Liga Inggris: Manajer Brighton & Hove Albion, Fabian Hurzeler, mengakui dirinya perlu beradaptasi dengan gaya sepak bola Inggris setelah terlibat adu argumen di pinggir lapangan dengan manajer Leeds United, Daniel Farke.

Konsisten, Dominik Szoboszlai Bagaikan Cahaya Liverpool Dalam Kegelapan

Insiden tersebut terjadi pada menit ke-73 laga Sabtu (1/11) malam WIB setelah tekel keras Ethan Ampadu terhadap gelandang Brighton, Diego Gomez, yang mencetak dua gol dalam laga tersebut. Fabian Hurzeler merasa pemain Leeds United itu seharusnya diganjar kartu merah.

“Terkadang saya tidak sadar apa yang saya katakan karena sedang terbawa suasana,” ujar Hurzeler dalam konferensi pers usai laga. “Saya hanya bilang kepadanya, karena kami sama-sama orang Jerman, mungkin di Jerman itu kartu merah. Tapi di Inggris, saya harus beradaptasi dengan cara pandang pelanggaran di sini.”

Meski sempat memanas, Hurzeler menegaskan bahwa dirinya tetap menghormati Daniel Farke. “Saya punya rasa hormat besar kepadanya, bagaimana dia bekerja dan memajukan timnya. Itu hanya diskusi kecil, tidak ada yang serius.”

Dalam laga tersebut, Danny Welbeck membuka keunggulan Brighton pada menit ke-11 — gol keenamnya musim ini — sebelum Diego Gomez menambah dua gol di babak kedua untuk memastikan kemenangan 3-0 atas Leeds. Hurzeler juga mengungkapkan kepuasannya karena timnya akhirnya mencatat clean sheet pertama musim ini.

“Sangat penting memulai laga dengan intensitas tinggi untuk menunjukkan betapa besar keinginan kami untuk sukses,” kata Hurzeler. “Yang utama adalah menjaga clean sheet, terus menekan, tidak memberi lawan waktu atau harapan. Kami juga menjaga posisi dengan baik saat menguasai bola dan menciptakan banyak peluang.”

Kemenangan ini semakin menegaskan performa konsisten Brighton di bawah asuhan Fabian Hurzeler, yang kini mulai menemukan keseimbangan antara gaya menyerang dan pertahanan solid.