Graham Potter Kecewa Berat Usai West Ham Dipermak Spurs

Penulis: Demos Why

Minggu 14 Sep 2025, 15:17 WIB - 178 views

Berita Liga Inggris: Manajer West Ham United, Graham Potter, mengaku sangat kecewa dengan kekalahan telak yang diterima timnya saat menjamu Tottenham Hotspur tadi malam.

Burnley Jadi Ujian Konsistensi Liverpool Pasca Jeda Internasional

West Ham United mengalami kekalahan telak 0-3 dari Tottenham Hotspur di London Stadium pada pekan keempat Premier League 2025/26, Sabtu (13/9) malam WIB. Meski memulai pertandingan dengan semangat tinggi, tuan rumah kesulitan menembus pertahanan Spurs dan malah kebobolan di menit ke-47 melalui sundulan Pape Matar Sarr dari tendangan sudut Xavi Simons. Situasi semakin buruk bagi West Ham saat Tomas Soucek menerima kartu merah langsung pada menit ke-54 akibat tekel berbahaya terhadap Joao Palhinha. Keunggulan jumlah pemain dimanfaatkan dengan baik oleh Tottenham; Lucas Bergvall mencetak gol keduanya di menit ke-57, disusul Micky van de Ven yang menambah keunggulan di menit ke-64. Dengan hasil ini, West Ham kini tanpa kemenangan dalam tujuh pertandingan kandang terakhir mereka di Premier League.

Menanggapi kekalahan tersebut, Graham Potter mengaku sangat kecewa. Potter menyebut timnya terlalu banyak melakukan kesalahan dan kartu merah Soucek semakin membuat posisi timnya kesulitan untuk meraih kemenangan pada laga tersebut.

“Kami bertahan cukup baik menghadapi situasi bola mati, tetapi kami melakukan kesalahan yang akhirnya menghasilkan gol pertama,” ujar Graham Potter, dikutip dari laman resmi klub.

“Jelas, kartu merah yang diberikan hanya dalam lima menit mengubah dinamika pertandingan dengan cepat. Mereka berhasil mencetak gol tambahan, dan kami pun berada dalam posisi yang sangat sulit.”

“Untuk babak pertama, menurut saya performa tim cukup baik. Ada banyak hal positif yang bisa diambil, dan justru itulah yang membuat skor akhir terasa mengecewakan bagi kami.”

“Namun di sisi lain, ada secercah hal positif, terutama di babak pertama. Seperti yang sudah saya sebutkan, di babak kedua permainan seolah keluar dari kendali kami—itulah level yang harus kami hadapi, dan dari sini kami harus belajar. Fokus utama kami tetap pada babak pertama, dan dari situ kami bisa melihat sisi positifnya.”