Granit Xhaka Ungkap Alasan Mengejutkan Gabung Sunderland

Berita Liga Inggris: Granit Xhaka mengungkap alasan unik di balik keputusannya bergabung dengan Sunderland musim panas ini. Mantan gelandang Arsenal itu mengatakan dirinya ingin merasakan “penderitaan” sebagai persiapan menuju karier masa depan sebagai pelatih.

Berita Liga Inggris: Granit Xhaka mengungkap alasan unik di balik keputusannya bergabung dengan Sunderland musim panas ini. Mantan gelandang Arsenal itu mengatakan dirinya ingin merasakan “penderitaan” sebagai persiapan menuju karier masa depan sebagai pelatih.

Pemain berusia 32 tahun tersebut didatangkan Sunderland dari Bayer Leverkusen dengan biaya transfer mencapai £17 juta. Meski baru bergabung, Granit Xhaka langsung dipercaya pelatih Regis Le Bris untuk mengenakan ban kapten, bahkan sebelum menjalani laga kompetitif pertamanya.

Debut Xhaka sebagai kapten berjalan manis. Sunderland berhasil meraih kemenangan 3-0 atas West Ham United dalam laga pembuka Premier League di Stadion of Light. Gol-gol dari Eliezer Mayenda, Daniel Ballard, dan Wilson Isidor memastikan kemenangan gemilang tim promosi tersebut.

Berbicara kepada media Swiss Blick, Xhaka menegaskan bahwa keputusannya pindah ke Sunderland bukan semata-mata soal prestasi, melainkan pengalaman berharga. “Saya percaya pengalaman di Sunderland akan sangat bermanfaat untuk masa depan saya. Saya ingin berkarier sebagai pelatih. Karena itu penting untuk mengalami momen penderitaan dan kebersamaan. Kami akan banyak menderita dalam beberapa bulan ke depan, dan itu akan membentuk saya,” ujar Xhaka.

Meski Sunderland disebut-sebut sebagai salah satu kandidat degradasi musim ini, Xhaka menegaskan tidak akan menyesali pilihannya. “Di sini, mereka hidup, bernapas, dan menderita demi sepak bola. Saya tidak akan pernah menyesal dengan keputusan ini, apa pun yang terjadi. Laga pertama saya di kandang Sunderland menjadi salah satu pengalaman terbaik dalam karier saya. Atmosfernya luar biasa, membuat saya merinding,” tambahnya.

Regis Le Bris pun memuji kehadiran Xhaka yang membawa keseimbangan di lini tengah Sunderland. Ia menyebut kombinasi pengalaman Xhaka bersama dua gelandang muda, Noah Sadiki dan Habib Diarra, memberikan energi sekaligus kecerdasan taktik untuk menghadapi kerasnya Premier League.

Dengan kepemimpinan Xhaka di lapangan, Sunderland berharap bisa bertahan di kasta tertinggi Inggris dan mematahkan tren dua musim terakhir, di mana seluruh tim promosi langsung terdegradasi kembali ke Championship.

Artikel Tag: Granit Xhaka, Sunderland