Indonesia ke Piala Dunia 2026, Harapan Itu Masih Ada

Kevin Diks dari Indonesia melakukan selebrasi setelah mencetak gol pertama ke gawang Arab Saudi di King Abdullah Sports City, Kamis (9/10), di Jeddah, Arab Saudi. (Foto: Yasser Bakhsh/Getty Images)
Berita Sepak Bola: Perjalanan tim nasional Indonesia dalam upaya lolos ke Piala Dunia FIFA — untuk pertama kalinya sejak 1938 — benar-benar seperti menaiki rollercoaster penuh kejutan dan emosi.
Meskipun langkah mereka di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dimulai dengan kekalahan tipis 3-2 dari Arab Saudi di Stadion King Abdullah Sports City, Kamis (9/10) dini hari WIB, Skuad Garuda seharusnya tetap percaya bahwa mimpi itu masih hidup.
Pertandingan tersebut berlangsung dramatis — tiga penalti, keputusan kontroversial lewat VAR, hingga kartu merah di masa injury time — semuanya menambah intensitas laga yang membuat Indonesia hampir saja menorehkan hasil luar biasa atas salah satu kekuatan besar Asia.
Kedua tim sudah saling mengenal sejak babak sebelumnya. Kala itu, Indonesia tampil mengejutkan dengan hasil imbang 1-1 di Jeddah dan kemenangan bersejarah 2-0 di Jakarta atas tim asuhan Roberto Mancini. Dua hasil itulah yang menyalakan kembali harapan publik terhadap mimpi tampil di Piala Dunia.
Harapan serupa sempat muncul ketika Kevin Diks membawa Indonesia unggul lebih dulu lewat penalti pada menit ke-11 setelah VAR menilai handball dari Hassan Al-Tambakti. Namun, keunggulan itu tak bertahan lama. Enam menit kemudian, Saleh Abu Al-Shamat menyamakan skor dengan tembakan rendah terarah.
Arab Saudi kemudian berbalik unggul melalui penalti Firas Al-Buraikan setelah pelanggaran yang terdeteksi VAR dari Yakob Sayuri. Meski Indonesia berjuang keras, Al-Buraikan kembali mencetak gol pada menit ke-62 untuk membuat skor menjadi 3-1.
Namun, semangat pantang menyerah Skuad Garuda kembali terlihat di penghujung laga. VAR kembali digunakan dan memberi penalti kedua bagi Indonesia setelah Nawaf Boushal melakukan handball. Diks dengan tenang mengeksekusi penalti — mencetak gol keduanya malam itu.
Drama belum berhenti. Mohamed Kanno, yang baru masuk beberapa menit sebelumnya, justru diusir wasit karena protes berlebihan setelah menerima kartu kuning untuk buang waktu. Dengan keunggulan jumlah pemain, Indonesia terus menekan, tetapi kurangnya penyelesaian akhir membuat mereka gagal memanfaatkan momentum hingga peluit akhir berbunyi.
Meski kalah, peluang Indonesia asuhan Patrick Kluivert belum sepenuhnya tertutup. Format baru kualifikasi yang menempatkan enam tim dalam dua grup membuat setiap poin sangat berarti.
Indonesia kini harus fokus menghadapi Irak pada Ahad (12/10) mendatang. Jika mampu menang, dan Irak kemudian menaklukkan Arab Saudi, maka akan terjadi imbang tiga tim — skenario yang masih realistis. Dalam situasi itu, selisih gol akan menjadi faktor penentu, di mana gol kedua Diks bisa menjadi sangat krusial.
Jika tidak menjadi juara grup, posisi runner-up masih membuka jalan ke ronde kelima untuk perebutan tiket play-off antar konfederasi. Kekalahan menyakitkan di Jeddah memang menyesakkan, tetapi perjalanan belum usai. Indonesia telah menunjukkan bahwa mereka bisa menandingi tim besar Asia. Kini saatnya bangkit dan percaya pada mimpi besar: Piala Dunia 2026.
Artikel Tag: timnas Indonesia, Timnas Arab Saudi, Piala Dunia 2026
Published by Ligaolahraga.com at https://dev.ligaolahraga.com/bola/indonesia-ke-piala-dunia-2026-harapan-itu-masih-ada
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini