Nuno Espirito Santo Akui Arsenal Buat West Ham Kewalahan

Penulis: Fery Andriyansyah

Minggu 05 Okt 2025, 11:30 WIB - 224 views

Manajer West Ham, Nuno Espirito Santo. (Foto: Rob Newell - CameraSport via Getty Images)

Berita Liga Inggris: Manajer West Ham United, Nuno Espirito Santo, mengakui timnya benar-benar “kewalahan” saat takluk 0-2 dari Arsenal pada laga Premier League di Emirates Stadium.

Naby Keita Kembali Nikmati Sepak Bola Setelah Masa Sulit di Liverpool

Kekalahan pada Sabtu (4/10) malam WIB menjadi ujian berat bagi Nuno Espirito Santo yang baru menjalani pertandingan keduanya sejak menggantikan Graham Potter. Gol dari Bukayo Saka melalui titik putih dan sepakan jarak jauh eks kapten West Ham, Declan Rice, memastikan kemenangan Arsenal.

Hasil ini meninggalkan banyak pekerjaan rumah bagi Nuno jelang jeda internasional. “Pertandingan yang berat, sangat berat. Kami tahu akan sulit dan memang begitu kenyataannya. Arsenal benar-benar membuat kami ‘terpaku di tali’,” ujar sang pelatih usai laga.

Menurut pelatih asal Portugal itu, timnya belum mampu keluar dari tekanan tinggi yang diberikan The Gunners. “Banyak bagian pertandingan di mana kami tidak bisa benar-benar keluar dan berlari. Di beberapa momen kami bertahan cukup baik, tapi secara keseluruhan itu laga yang sulit,” tambahnya.

Meski hasilnya mengecewakan, Nuno menilai dua pekan jeda internasional mendatang akan sangat penting untuk membenahi tim. “Kami akan mulai dari sisi mental. Minggu ini penuh tantangan baru, banyak perubahan. Jeda ini akan berguna untuk menenangkan pikiran dan fokus memperbaiki semua aspek permainan,” jelasnya.

Soal penalti yang didapat Arsenal, Nuno tak ingin berdebat. “Wasit menjelaskan bahwa kontak dimulai di luar tapi berakhir di dalam kotak. Jadi, dalam kasus itu, itu penalti. Tidak ada yang perlu diperdebatkan,” katanya.

Meski kalah, sang pelatih tetap menemukan sisi positif, terutama dari penampilan disiplin para pemain muda seperti Callum Marshall. “Kami harus memperbaiki semua aspek. Sepak bola dasar adalah tentang organisasi, kompak, dan memperkecil jarak antarpemain. Kami punya pemain berbakat. Sekarang kami mencari keseimbangan antara saat menguasai bola dan tidak, agar bisa lebih kompetitif,” tutupnya.