Reece James, Sosok Kunci Kebangkitan Chelsea Lawan Newcastle

Penulis: Fery Andriyansyah

Minggu 21 Des 2025, 19:00 WIB - 238 views

Kapten Chelsea, Reece James. (Foto: Andy Buchanan/AFP via Getty Images)

Berita Liga Inggris: Alan Shearer menilai Reece James sebagai kunci kebangkitan Chelsea dalam hasil imbang 2-2 di Premier League saat menghadapi Newcastle United di St James’ Park, Sabtu (20/12).

Mikel Arteta Puji Kepemimpinan Odegaard di Balik Gol Penalti Gyokeres

Newcastle United sempat unggul dua gol melalui Nick Woltemade sebelum James membalas dengan tendangan bebas brilian dari jarak 25 yard untuk Chelsea. Joao Pedro kemudian mencetak gol penyama pada menit ke-66, memastikan kedua tim berbagi poin di laga yang penuh drama itu.

“Kalau Anda ingin bukti bagaimana gol bisa mengubah jalannya pertandingan, ini tepat contohnya. Setelah gol Reece James, Chelsea langsung berbeda,” kata Alan Shearer kepada Premier League.

“Newcastle seakan tak bisa menembus Chelsea setelah gol itu. Permainan Chelsea jadi lebih cepat, mereka lebih lebar, para winger mulai masuk ke permainan dan mengajukan pertanyaan, yang tidak mereka lakukan di babak pertama.”

Gol bebas langsung James ini menjadi yang pertama dicetak oleh pemain mana pun ke gawang Newcastle di Premier League sejak Raheem Sterling melakukannya untuk Chelsea pada November 2023. Musim ini, James sudah mencatat dua gol liga, jumlah yang sama dengan total golnya dalam tiga musim sebelumnya.

James mengaku puas dengan kontribusinya setelah pertandingan. “Untuk mengeksekusi tendangan bebas ketika kami membutuhkan sesuatu ekstra itu perasaan yang luar biasa. Ini tempat yang sulit, banyak tim datang ke sini dan atmosfer sering memengaruhi mereka. Saat Anda tidak bisa menang, penting untuk tidak kalah,” ujarnya kepada TNT Sports.

Pelatih kepala Chelsea, Enzo Maresca, juga memuji performa James. “Performa top. Dia bermain satu jam sebagai gelandang dan terakhir setengah jam sebagai bek sayap. Kami senang untuknya,” kata Maresca.

James menambahkan, laga itu memang berjalan sebagai pertandingan dua babak. “Di babak pertama mereka lebih unggul. Babak kedua kami harus meninjau, mengubah beberapa hal, dan kami memulai babak kedua dengan cepat. Permainan langsung berubah. Instruksi di babak pertama lebih menuntut usaha… terlalu banyak bola kedua yang mereka rebut di babak pertama, dan kami memperbaikinya di babak kedua,” jelasnya.