Sepp Blatter: Kita Sudah Kehilangan Sepak Bola ke Arab Saudi

Berita Sepak Bola: Sepp Blatter, Presiden FIFA antara tahun 1998 dan 2015, menyuarakan ketidakpuasannya terhadap kepemimpinan Gianni Infantino. Secara khusus, ia mengkritik badan sepak bola dunia itu karena hubungannya yang semakin dekat dengan Arab Saudi.

Berita Sepak Bola: Sepp Blatter, Presiden FIFA antara tahun 1998 dan 2015, menyuarakan ketidakpuasannya terhadap kepemimpinan Gianni Infantino. Secara khusus, ia mengkritik badan sepak bola dunia itu karena hubungannya yang semakin dekat dengan Arab Saudi.

Dalam wawancara dengan stasiun penyiaran Jerman RTL, Sepp Blatter menyatakan ketidaksetujuannya terhadap keputusan memberikan Piala Dunia 2034 kepada negara Timur Tengah. Mantan pejabat FIFA itu juga menuduh badan sepak bola dunia tersebut menjadi pasif di bawah kepemimpinan Gianni Infantino.

"Kita telah kehilangan sepak bola ke Arab Saudi. Kita memberikannya dan mereka mengambilnya. Dan, yang mengejutkan, tidak ada oposisi di dalam FIFA. Selama kepresidenan saya, kami masih mengadakan pertemuan di mana masalah dibahas dan keputusan diambil di kongres. Itu tidak lagi terjadi hari ini," ujar Blatter.

Blatter sebelumnya telah mengakui pada November 2022, sesaat sebelum dimulainya Piala Dunia, bahwa pemberian edisi 2022 kepada Qatar adalah "kesalahan". Ia adalah presiden FIFA pada tahun 2010, ketika negara tersebut secara kontroversial dipilih sebagai tuan rumah di tengah tuduhan pembelian suara.

Blatter juga mengkritik Piala Dunia Antarklub yang dirombak oleh FIFA. Infantino memperluas turnamen tersebut menjadi 32 tim dari seluruh dunia, dengan edisi tahun ini berlangsung di Amerika Serikat. Chelsea keluar sebagai juara setelah secara mengejutkan mengalahkan Paris Saint-Germain 3-0 di MetLife Stadium, New Jersey, pada Senin (14/7) dini hari WIB.

"Ada terlalu banyak sepak bola. Selalu klub yang sama, pemain yang sama, yang seharusnya beristirahat. Mereka bermain di musim panas yang terik — itu berbahaya dan tidak bertanggung jawab. Anda tidak bisa melakukan itu. Para pemain harus dilindungi," lanjut Blatter.

Blatter juga mengambil kesempatan untuk menyindir presiden saat ini, mengkritik penggunaan rapat virtual dan "penundaan enam jam untuk kongres". Ia merujuk pada insiden yang terjadi pada Mei lalu di Asuncion, Paraguay.

Saat itu, Infantino gagal hadir tepat waktu untuk Kongres FIFA karena perjalanan kontroversial ke Timur Tengah untuk bertemu dengan Donald Trump. Sebagai protes, delegasi UEFA dilaporkan meninggalkan kongres sebelum kedatangan Infantino. Dalam beberapa bulan terakhir, Infantino telah memperkuat hubungan dengan presiden AS tersebut, dengan Amerika Serikat akan menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2026 bersama Meksiko dan Kanada.

Artikel Tag: Sepp Blatter