Lewis Hamilton Frustasi Sebut Dirinya “Tak Berguna” di Radio Tim GP Belgia

Berita F1: Performa Lewis Hamilton bersama Ferrari terus menurun, dengan Grand Prix Hungaria menjadi titik terendah musim ini. Komentar dari radio tim Ferrari yang ditujukan padanya pun turut memperkeruh suasana, menyulut spekulasi dan kekhawatiran atas masa depannya di tim Kuda Jingkrak.

Berita F1: Performa Lewis Hamilton bersama Ferrari terus menurun, dengan Grand Prix Hungaria menjadi titik terendah musim ini. Komentar dari radio tim Ferrari yang ditujukan padanya pun turut memperkeruh suasana, menyulut spekulasi dan kekhawatiran atas masa depannya di tim Kuda Jingkrak.

Musim debut Lewis Hamilton bersama Ferrari tampaknya jauh dari harapan. Di Grand Prix Hungaria—yang dikenal sebagai salah satu sirkuit favoritnya—juara dunia tujuh kali itu gagal lolos ke Q3 dan harus puas finis di posisi ke-12. Sementara itu, rekan setimnya Charles Leclerc justru tampil cemerlang dengan merebut pole dan finis keempat.

Dalam siaran radio yang terekam selama balapan, Hamilton terdengar frustrasi dan bahkan menyebut dirinya "useless" (tidak berguna). Ia juga sempat menyarankan Ferrari untuk “mengganti pembalap” selama jeda musim panas. Hal ini memicu perhatian luas, terutama karena terjadi di tengah penampilan mengecewakan beruntun sejak awal musim.

Jamie Chadwick, juara W Series tiga kali dan kini menjadi komentator Sky Sports F1, mengaku sedih mendengar curhatan Hamilton.

“Bukan cerita dongeng yang kita harapkan,” ujar Chadwick dalam podcast Sky Sports F1. “Di lap ketujuh, ia bahkan diminta mengangkat pedal gas untuk menghindari overheating. Sebagai pembalap, itu sangat menyakitkan—saat kamu kesulitan, lalu dilarang menyerang.”

Ia menambahkan bahwa beban ekspektasi tinggi untuk merebut gelar dunia kedelapan membuat Hamilton sangat keras pada dirinya sendiri.

Meski begitu, Hamilton tetap mendapat dukungan dari dua tokoh penting: bos tim Ferrari Fred Vasseur dan mantan prinsipal Mercedes Toto Wolff.

Vasseur menegaskan bahwa Hamilton hanya “frustrasi, tapi tidak kehilangan motivasi.” Sementara itu, Wolff mengatakan Hamilton masih punya “urusan yang belum selesai” di Formula 1.

“Lewis belum selesai di F1. Tahun depan, kita akan punya mobil dan mesin baru. Itu akan jadi kesempatan besar baginya,” ujar Wolff kepada media termasuk Crash.net. “Jika ia mendapat mobil yang bisa dia percaya, ya, dia bisa juara dunia lagi. Tapi kalau mobilnya seperti Ferrari sekarang—yang tidak memberinya umpan balik sesuai gaya balapnya—maka tidak.”

Wolff menegaskan bahwa kemampuan Hamilton belum habis:

“Kalau kamu tanya apakah dia masih punya kemampuannya? Dia jelas masih punya.”

Artikel Tag: Lewis Hamilton, Ferrari, F1 2025, GP Hungaria