Pierre Gasly Satu-satunya Hal Positif di Musim Alpine yang Buruk

Penulis: Senja Hanan

Kamis 25 Des 2025, 07:16 WIB - 217 views

Pierre Gasly Satu-satunya Hal Positif di Musim Alpine yang Buruk

Berita F1: Pierre Gasly mengalami posisi finis terburuk dalam karier Formula 1 penuh waktunya, namun bisa dibilang menghasilkan performa terbaiknya.

Alpine Terpuruk di F1 2025, Bertaruh Besar Demi Kebangkitan Musim Depan

Pebalap berusia 29 tahun itu finis di posisi ke-18 klasemen dengan hanya 22 poin, namun hal itu hanya bisa disebabkan oleh performa buruk Alpine yang diberikan kepadanya karena tim Prancis tersebut terpuruk di posisi terbawah klasemen konstruktor.

Kelemahan utama A525 adalah di lintasan yang lambat dan bergelombang, sehingga Gasly berada di posisi terakhir dalam kualifikasi di Singapura, sementara situasi juga diperburuk oleh unit daya Renault yang lemah dibandingkan dengan pemasok saingan seperti Mercedes dan Ferrari.

Oleh karena itu, Gasly bisa menjadi pahlawan tanpa tanda jasa di musim 2025. Yah, tanpa tanda jasa di luar timnya sendiri karena semua orang di Alpine tahu nilai pemenang balapan Monza 2020 ini, terutama karena pemahamannya terhadap situasi, tanpa pernah membuat keributan.

“Pierre adalah pembalap yang sangat bagus,” kata bos Alpine, Steve Nielsen, pada final Abu Dhabi. “Dia adalah sosok yang sudah dikenal, yang sangat penting bagi kami, terutama ketika Anda memiliki pebalap muda, Anda membutuhkan titik acuan yang solid dan kami memilikinya pada Pierre."

“Dia sangat pandai tetap termotivasi bahkan di saat-saat ketika mudah untuk menjadi putus asa. Tidak menyenangkan datang ke sini dan menjalani semua kerja keras ini dan berbaris di belakang, sayangnya kami melakukan itu lagi hari ini dan kami semua membencinya, kami semua ingin berada di tempat yang lebih baik.”

"Namun Pierre Gasly selalu tetap positif, dia tahu bahwa kita sedang menjalani perjalanan lain, dia tahu bahwa penderitaan yang kita alami tahun ini adalah untuk tahun 2026 dan dialah yang pertama menyebarkan pesan itu, baik dari kokpit maupun secara pribadi di antara tim. Jadi dia percaya akan hal itu dan tugas kita adalah memberikan apa yang telah dia korbankan tahun ini."