Tersingkir dari Red Bull, Yuki Tsunoda Justru Merasa Berkembang Pesat

Penulis: Abdi Ardiansyah

Selasa 30 Des 2025, 10:50 WIB - 157 views

Berita F1: Formula 1 2025 menjadi periode yang penuh tantangan bagi Yuki Tsunoda. Pebalap berusia 25 tahun itu harus menerima kenyataan tersingkir dari kursi utama Red Bull dan akan berperan sebagai pebalap cadangan serta test driver pada musim 2026. Posisi Tsunoda digantikan oleh Isack Hadjar, yang dipromosikan dari Racing Bulls.

Oscar Piastri Tegaskan Siap Bangkit Usai Gagal Juara Dunia F1 2025

Tsunoda sejatinya memulai musim dengan status yang tidak kalah berat. Ia dipromosikan ke Red Bull hanya setelah dua seri, menggantikan Liam Lawson untuk mendampingi Max Verstappen. Keputusan tersebut diambil setelah manajemen Red Bull menilai kombinasi awal tidak berjalan sesuai harapan.

Namun, kesempatan emas itu tidak sepenuhnya mampu dimanfaatkan Tsunoda. Ia kerap mengalami kesulitan sejak sesi kualifikasi, dengan beberapa kali tersingkir di Q1 dan Q2. Kondisi tersebut berdampak langsung pada peluang meraih poin, yang sangat terbatas sepanjang musim.

Secara statistik, Tsunoda hanya mampu menutup musim di peringkat ke 17 klasemen pebalap. Hasil terbaiknya tidak cukup konsisten untuk mengamankan kursi kedua Red Bull, sebuah posisi yang dalam beberapa tahun terakhir dikenal sangat menantang karena harus beradaptasi dengan karakter mobil yang dibangun sesuai gaya mengemudi Verstappen.

Meski demikian, Tsunoda menolak anggapan bahwa tekanan mental menjadi penyebab kegagalannya bertahan di Red Bull. Ia justru menilai musim 2025 sebagai periode pembelajaran paling penting dalam kariernya di Formula 1.

“Saya merasa ini adalah tahun di mana saya berkembang paling besar, baik sebagai pribadi maupun sebagai pebalap,” ujar Tsunoda kepada DAZN Jepang. Ia menambahkan bahwa secara mental dirinya mengalami peningkatan signifikan, terutama dalam mengelola emosi di tengah situasi sulit.

Menurut Yuki Tsunoda, musim tersebut berlangsung sangat intens, namun ia mampu mengatur ulang fokusnya setiap kali menghadapi hasil buruk. Ia mengklaim tetap berkonsentrasi pada performa dan tidak membiarkan tekanan dari luar memengaruhi cara membalapnya.

“Saya bisa tetap fokus dan memberikan yang terbaik. Saya tidak terpengaruh tekanan mental maupun eksternal, salah satunya berkat dukungan manajer dan pelatih,” lanjutnya.

Kini, dengan peran baru sebagai pebalap cadangan Red Bull, Tsunoda berharap pengalaman berat di musim 2025 dapat menjadi modal berharga. Ia tetap membuka peluang untuk kembali ke grid utama di masa depan, baik bersama Red Bull maupun tim lain yang membutuhkan pebalap berpengalaman.