Analisis Ini Tunjukkan Betapa Parah Penurunan Kecepatan Francesco Bagnaia

Penulis: Abdi Ardiansyah

Minggu 07 Sep 2025, 11:43 WIB - 285 views

Berita MotoGP: Francesco Bagnaia kembali mengalami akhir pekan suram di MotoGP Catalunya 2025. Sang juara dunia dua kali hanya mampu finis ke-14 dalam sprint, meski terbantu sejumlah crash di depannya. Analisis pace mengungkap betapa parahnya keterpurukan Bagnaia bersama Ducati GP25.

Francesco Bagnaia Tegaskan Tidak Akan Pernah Menyerah

Francesco Bagnaia menjalani salah satu sprint paling mengecewakan dalam kariernya di MotoGP Catalunya 2025. Memulai balapan dari posisi ke-21, pebalap Ducati Lenovo itu hanya mampu naik ke urutan 14 setelah beberapa rival terjatuh.

Padahal, hanya 10 bulan lalu di Barcelona, Bagnaia tampil brilian dengan meraih pole position dan kemenangan ganda di ajang Solidarity Grand Prix 2024. Kala itu, ia masih bersaing ketat dengan Jorge Martin dalam perebutan gelar dunia. Namun, situasi kini berbalik drastis.

Analisis menunjukkan Bagnaia gagal menembus ritme kompetitif sepanjang akhir pekan di Catalunya. Dengan catatan waktu terbaik Alex Marquez di kualifikasi mencapai 1 menit 37,5 detik, Bagnaia hanya mampu mencetak empat lap di kisaran 1 menit 38 detik. Hasil itu menjadi indikasi jelas lemahnya performa GP25 di tangannya.

Davide Tardozzi, bos tim Ducati Lenovo, menegaskan bahwa pihaknya tidak melakukan perubahan besar pada motor. Fokus tim justru dialihkan pada kondisi mental Bagnaia.

“Sekarang saatnya menjaga motor tetap seperti ini agar Pecco bisa membangun kembali kepercayaan dirinya,” ujar Tardozzi.
“Kami sadar masalah ini tak hanya teknis, tapi juga mental. Ducati dan Pecco sepakat menghadapi situasi sulit ini bersama.”

Krisis yang dialami Bagnaia kontras dengan capaian pebalap Ducati lain. Fabio Di Giannantonio (VR46) berhasil finis ketiga di sprint, sementara Alex Marquez bahkan sempat memimpin balapan sebelum crash di lap kesembilan. Seandainya tidak terjatuh, kombinasi Marquez bersaudara dan Di Giannantonio bisa saja menutup podium untuk Ducati GP25.

Sayangnya, Bagnaia justru makin terpuruk. Sprint Catalunya melanjutkan tren buruk sejak MotoGP Hungaria, menandai periode terkelam dalam kariernya setelah dua musim penuh kejayaan.

Kini, pertanyaan besar muncul: apakah Bagnaia mampu bangkit dengan GP25, atau krisis ini menandai berakhirnya dominasinya di puncak MotoGP?