Fabio Di Giannantonio Nilai Kalender MotoGP 22 Seri Terlalu Membebani

Penulis: Abdi Ardiansyah
Senin 29 Des 2025, 20:55 WIB - 215 views
Fabio Di Giannantonio

Fabio Di Giannantonio

Ligaolahraga.com -

Berita MotoGP: Padatnya kalender MotoGP 2025 kembali menuai sorotan dari para pebalap, salah satu rider yang vokal yakni Fabio Di Giannantonio. Dengan total 22 seri dan 44 balapan termasuk sprint, tuntutan fisik dan mental dinilai semakin berat.

Musim MotoGP 2025 menjadi salah satu yang paling panjang dalam sejarah dengan total 22 seri balapan. Format tersebut membuat para pebalap harus menjalani 44 balapan dalam satu musim, termasuk sprint race. Kondisi ini memicu perdebatan di paddock terkait batas kemampuan fisik dan mental para rider.

Pebalap VR46 Racing Team, Fabio Di Giannantonio, menjadi salah satu sosok yang secara terbuka mengkritik panjangnya kalender tersebut. Ia menilai jadwal yang terlalu padat membuat pebalap kehilangan waktu ideal untuk menjaga kebugaran dan melakukan latihan terstruktur.

“Terlalu banyak balapan. Terlalu banyak hari perjalanan dan terlalu berat untuk tubuh. Empat puluh empat balapan itu terlalu banyak,” ujar Di Giannantonio di Valencia.

Fabio Di Giannantonio menambahkan bahwa sebagian besar latihan fisik hanya bisa dilakukan di awal tahun, sementara sepanjang musim para pebalap hanya berusaha mempertahankan kondisi.

“Sangat wajar jika kondisi fisik sedikit menurun. Tapi inilah pekerjaan kami, jadi kami harus menjalaninya.”

Pendapat serupa disampaikan pebalap LCR Honda, Johann Zarco. Menurutnya dampak dari 22 seri terasa jelas menjelang akhir musim, terutama ketika pebalap harus langsung menjalani tes pascamusim.

“Kami bisa merasakan beban dari 22 balapan. Tubuh terasa kesulitan,” kata Zarco.

Ia menegaskan bahwa kondisi fisik yang tidak sepenuhnya pulih dapat menjadi risiko keselamatan, terutama saat menjalani tes yang menuntut fokus tinggi.

Namun tidak semua pebalap sepakat dengan pandangan tersebut. Marco Bezzecchi, yang menutup musim 2025 dengan performa kuat bersama Aprilia, mengakui kalender MotoGP sangat menuntut, tetapi menilai hasil balapan sangat memengaruhi persepsi pebalap.

“Semua tergantung suasana hati. Jika Anda kompetitif, balapan terasa berjalan cepat dan menyenangkan,” ujar Bezzecchi. Meski demikian, ia mengakui bahwa secara fisik dan mental, menjalani 22 seri tetap merupakan tantangan besar.

Sementara itu, Francesco Bagnaia menyambut positif ekspansi MotoGP ke luar Eropa. Meski mengakui musim 2025 terasa berat baginya secara personal, pebalap Ducati itu menilai kalender panjang sebagai bagian dari profesionalisme.

Pedro Acosta juga tidak mempermasalahkan jumlah seri, tetapi menyoroti dampak cedera yang kini jauh lebih besar. Menurutnya, dalam kalender yang padat, satu cedera kecil bisa membuat pebalap kehilangan banyak seri secara beruntun.

Perbedaan pandangan ini menunjukkan bahwa kalender MotoGP modern masih menjadi topik sensitif, seiring ambisi kejuaraan untuk terus berkembang secara global.

Artikel Tag: Fabio Di Giannantonio, MotoGP 2026

Published by Ligaolahraga.com at https://dev.ligaolahraga.com/motogp/fabio-di-giannantonio-nilai-kalender-motogp-22-seri-terlalu-membebani
215
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini