Fabio Di Giannantonio Pesimis di MotoGP Austria Meski Didukung Ducati GP25

Berita MotoGP: Sirkuit Red Bull Ring di MotoGP Austria biasanya menjadi ladang manis bagi Ducati—terbukti dari catatan Francesco Bagnaia yang meraih tiga kemenangan berturut-turut di trek ini, serta dominasi umum desmosedici sejak kembalinya GP Austria ke kalender MotoGP. Namun, atmosfer positif ini tidak otomatis terasa oleh Fabio Di Giannantonio.

Berita MotoGP: Sirkuit Red Bull Ring di MotoGP Austria biasanya menjadi ladang manis bagi Ducati—terbukti dari catatan Francesco Bagnaia yang meraih tiga kemenangan berturut-turut di trek ini, serta dominasi umum desmosedici sejak kembalinya GP Austria ke kalender MotoGP. Namun, atmosfer positif ini tidak otomatis terasa oleh Fabio Di Giannantonio.

Meski kini didukung motor Ducati GP25 terbaru—yang sama dipakai Marc Márquez dan Bagnaia—Di Giannantonio mengaku tetap waspada. Ia mengakui Red Bull Ring selalu jadi kelemahannya; sejak debut di Moto3, ia belum pernah finis di sepuluh besar dalam balapan kelas utama di Spielberg. Di musim sebelumnya, ia bahkan absen setelah kecelakaan yang mengakibatkan dislokasi bahu.

“Libur musim panas berjalan baik. Ini musim terpanjang yang pernah kami jalani, dan jeda itu sangat dibutuhkan. Saya banyak berlatih untuk persiapkan paruh kedua kejuaraan,” ujarnya. Ia melihat seri di Austria dan Hungaria akan sama-sama menantang, terutama untuk pemula karena layout Balaton Park benar-benar baru dalam kalender MotoGP.

Meski demikian, Di Giannantonio menyuntikkan optimisme. “Saya akan membawa semua energi yang saya kumpulkan selama liburan musim panas untuk bekerja keras dan kembali ke performa terbaik.”

Prestasi pribadi stadion ini memang menuntut lebih: berdasarkan data dari Paddock-GP, Fabio Di Giannantonio sempat finish P11 di Austria 2022, kemudian turun menjadi P17 di 2023, dan akhirnya tidak tampil pada 2024 karena cedera. Tren ini menunjukkan betapa sulitnya trek Red Bull Ring buatnya, meski kini tampil dengan motor paling kompetitif di grid.

Musim ini, Ducati tak hanya membawa motor andal, tapi juga teknologi top-speed dan waktu lap terbaik di trek ini. Namun, bagi Di Giannantonio, faktor mental dan konsistensi berkendara mungkin akan jauh lebih menentukan performanya di edisi tahun ini.

Artikel Tag: Fabio Di Giannantonio, Ducati, VR46 Racing Team