Finis di Posisi Lima Besar Justru Bikin Ai Ogura Merasa Beban Mental

Penulis: Abdi Ardiansyah

Sabtu 13 Des 2025, 22:04 WIB - 387 views

Berita MotoGP: Debut sensasional di MotoGP 2025 ternyata tidak selalu menjadi berkah. Pebalap Trackhouse Racing, Ai Ogura, secara jujur mengakui bahwa finis kelima pada balapan pertamanya di kelas utama justru menjadi tekanan besar sepanjang musim rookie-nya.

Kisah Marc Marquez yang Nyaris Menyerah Usai Terpuruk Bertubi-Tubi

Ai Ogura mencuri perhatian publik MotoGP sejak seri pembuka musim 2025 di Buriram, Thailand. Turun sebagai rookie bersama Trackhouse Racing, Ogura langsung tampil impresif dengan start dari baris kedua, finis keempat pada sprint race, dan menutup grand prix di posisi kelima.

Namun hasil tersebut justru menjadi pencapaian tertinggi Ogura sepanjang musim, sesuatu yang belakangan ia akui tidak mudah diterima secara mental.

“Finis kelima di balapan pertama justru membunuh saya,” kata Ogura saat mengevaluasi musimnya di seri penutup MotoGP Valencia. “Itu terasa spesial, tetapi setelah itu saya mulai menyadari di mana sebenarnya potensi saya berada.”

Setelah awal musim yang menjanjikan, performa Ogura cenderung naik turun. Sementara rekan setimnya Raul Fernandez, mampu mencetak kemenangan terobosan di MotoGP Australia, Ogura justru berkutat dengan konsistensi dan cedera.

Pebalap asal Jepang tersebut mengalami dua cedera serius sepanjang musim, termasuk patah tulang kaki yang mengharuskannya naik meja operasi. Cedera itu membuatnya absen di beberapa seri penting, termasuk balapan kandang di Motegi.

Ogura akhirnya menutup musim rookie MotoGP 2025 di posisi ke-16 klasemen dengan koleksi 89 poin, mencatat delapan kali finis di sepuluh besar. Meski demikian, ia menilai musim perdananya jauh dari kata istimewa.

“Tidak ada yang spesial dari musim pertama saya di MotoGP,” ujar Ogura. “Hanya balapan, banyak kecelakaan, dan banyak cedera. Tapi saya senang bisa menyelesaikan musim ini dan menatap musim kedua.”

Sebagai juara bertahan Moto2, ekspektasi terhadap Ogura memang sangat tinggi sejak awal. Balapan pembuka di Thailand sempat dianggap sebagai gambaran potensi besarnya, namun hasil serupa tak pernah terulang.

Menariknya Ogura mengaku hasil debut tersebut justru menambah tekanan batin.

“Kepercayaan diri saya tidak meningkat, justru sebaliknya. Setelah itu saya mulai berpikir terlalu banyak. Saya sadar hasil terbaik saya datang di balapan pertama.”

Keraguan diri sempat menghantui Ai Ogura di tengah musim, terutama setelah cedera. Namun, ia merasa dua seri terakhir membantunya bangkit, termasuk finis ketujuh di GP Portugal.

“Pada satu titik saya sempat berpikir mungkin saya tidak cukup baik. Tapi di akhir musim, saya mulai menemukan kembali perasaan berkendara yang bagus. Saya masih melihat masa depan, dan itu tidak apa-apa.”