Francesco Bagnaia Akui Kesalahan Terbesarnya, Gagal Move On dari Motor GP24

Penulis: Abdi Ardiansyah

Selasa 23 Des 2025, 11:29 WIB - 202 views

Berita MotoGP: Francesco Bagnaia akhirnya buka suara soal musim MotoGP 2025 yang berjalan jauh dari harapan. Pebalap Ducati itu mengakui kesalahan pendekatan teknis yang berdampak besar pada performanya sepanjang musim.

Marc Marquez Beri Nilai 8 dari 10 Soal Keinginannya Bertahan di Ducati

Musim MotoGP 2025 menjadi salah satu periode paling menantang dalam karier Francesco Bagnaia. Juara dunia tiga kali itu kesulitan menemukan performa terbaiknya bersama Ducati Desmosedici GP25, meski menggunakan motor yang secara teknis sangat kompetitif.

Dalam acara Campioni in Festa, Bagnaia mengakui bahwa kesalahan terbesarnya adalah mencoba mencari kembali sensasi yang ia rasakan saat mengendarai GP24. Padahal menurutnya, pendekatan tersebut justru menghambat proses adaptasi terhadap motor baru.

“Kesalahannya adalah saya memulai musim dengan keyakinan bahwa potensi saya bersama GP24 sangat tinggi. Jadi fokus saya bukan beradaptasi dengan GP25, tetapi terus mencari perasaan lama yang tidak pernah datang,” ujar Bagnaia sebagaimana dilansir dari Motorsport.

Sepanjang musim, Ducati melakukan berbagai penyesuaian teknis untuk membantu Bagnaia menemukan kembali kepercayaan diri. Namun perubahan tersebut tidak selalu menghasilkan dampak positif. Beberapa hasil bagus, seperti kemenangan dominan di Grand Prix Jepang, justru menjadi tolok ukur yang sulit ia ulangi pada seri berikutnya.

Situasi ini membuat Bagnaia harus mengakhiri musim di posisi kelima klasemen akhir. Ia berada di belakang Alex Marquez, Marco Bezzecchi, dan Pedro Acosta, sementara rekan setimnya Marc Marquez tampil konsisten hingga mengunci gelar juara dunia lebih awal.

Meski demikian Bagnaia menegaskan bahwa kecepatan dasarnya tidak hilang. Ia menyebut ketenangan mentalnya tetap terjaga sepanjang musim, meski sensasi berkendara yang biasanya menjadi kekuatannya sempat menghilang.

“Ketenangan saya selalu ada. Saya tahu potensinya masih di sana. Yang hilang hanyalah sensasi di atas motor, dan itulah yang harus kami temukan kembali,” katanya.

Bagnaia juga menepis anggapan bahwa ia perlu mengubah gaya balap menjadi lebih agresif. Menurutnya, ia selalu siap bertarung ketika situasi menuntut hal tersebut.

Menatap MotoGP 2026, fokus utama Bagnaia adalah memulai musim dengan pendekatan berbeda. Ia ingin memahami karakter GP25 tanpa terjebak membandingkannya dengan motor generasi sebelumnya. Ducati pun diyakini akan memberikan dukungan penuh agar pebalap andalannya kembali ke level terbaik.

Jika proses adaptasi berjalan lancar, Bagnaia optimistis bisa kembali bersaing di papan atas dan menjadikan musim 2025 sebagai pelajaran penting dalam perjalanan kariernya.