Francesco Bagnaia Terpuruk, Waktunya Ducati Bantu Tanpa Syarat

Penulis: Abdi Ardiansyah

Selasa 07 Okt 2025, 10:10 WIB - 173 views

Berita MotoGP: Francesco Bagnaia kini menjadi sorotan tajam setelah performanya terus menurun sepanjang MotoGP 2025. Setelah tampil impresif di awal musim, sang juara dunia dua kali justru kehilangan kendali di beberapa seri terakhir, termasuk di Mandalika, di mana ia gagal bersaing meski motornya diyakini berada dalam kondisi optimal.

Dani Pedrosa Kritik Faktor Keselamatan Mandalika Usai Insiden Marquez

Situasi ini mengingatkan publik pada masa kelam Marc Marquez beberapa tahun lalu. Saat itu, Marquez mengaku berada di titik terendah dalam hidupnya dan hanya bisa bangkit berkat bantuan orang-orang terdekat. Ungkapan itu kini terasa relevan bagi Bagnaia, yang tampak kehilangan arah dan membutuhkan dukungan penuh dari timnya.

Ducati, sebagai pabrikan paling dominan di MotoGP, kini dihadapkan pada ujian besar. Keberhasilan Marc Marquez yang tampil luar biasa bersama Desmosedici menciptakan dinamika baru di dalam tim. Meski sama-sama menggunakan motor pabrikan, gaya balap Marquez yang agresif dinilai lebih cocok dengan karakter motor terbaru Ducati dibandingkan dengan Bagnaia. Hal ini menimbulkan perdebatan internal mengenai arah pengembangan motor yang terlalu berfokus pada satu gaya balap.

Masalah semakin rumit ketika muncul kabar bahwa Bagnaia sempat mencoba motor GP24 dengan mesin baru di tes Misano. Bocornya informasi ini dari lingkaran tim VR46 memicu ketegangan di antara pihak Ducati dan akademi Valentino Rossi, tempat Bagnaia berasal. Banyak pihak menilai hal ini menandakan komunikasi internal yang mulai retak.

Manajer tim Ducati, Davide Tardozzi, mengakui bahwa Bagnaia tengah mengalami tekanan besar, baik secara mental maupun emosional. “Saat ini kami ingin melindungi Pecco, memberi ruang agar dia bisa pulih dan kembali tampil maksimal,” ujar Tardozzi. Ia menegaskan bahwa tim tidak akan memaksa sang pebalap tampil sebelum benar-benar siap.

Meski demikian, Ducati harus segera mencari solusi. Ego internal yang terlalu besar bisa menjadi bumerang bagi tim yang saat ini menguasai hampir seluruh grid MotoGP. Tanpa pendekatan manusiawi dan dukungan emosional yang tulus, Bagnaia bisa kehilangan kepercayaan diri yang selama ini menjadi modal utamanya sebagai juara dunia.

Krisis yang dialami Francesco Bagnaia menjadi pengingat bahwa teknologi dan kecepatan bukan satu-satunya faktor dalam kesuksesan MotoGP. Kadang, empati dan dukungan moral dari tim justru menjadi elemen paling penting untuk membangkitkan kembali semangat juara seorang pebalap.