Fabio Quartararo Akui Nyaris “Terpanggang” di MotoGP Indonesia

Penulis: Abdi Ardiansyah

Selasa 07 Okt 2025, 10:20 WIB - 190 views

Berita MotoGP: Cuaca terik di Sirkuit Mandalika benar-benar menguji daya tahan para pebalap MotoGP 2025. Salah satu yang paling merasakannya adalah Fabio Quartararo. Pebalap Yamaha itu menceritakan betapa beratnya balapan di tengah suhu udara tinggi dan hawa panas yang keluar dari knalpot motornya.

Dani Pedrosa Kritik Faktor Keselamatan Mandalika Usai Insiden Marquez

“Rasanya seperti berada di dalam oven,” ungkap Quartararo. “Saya ada di tengah rombongan pebalap lain, dan panas dari knalpot langsung mengenai kaki saya. Saya benar-benar seperti terbakar.”

Balapan sepanjang 27 lap itu menuntut konsentrasi tinggi. Quartararo start dari posisi kedelapan dan memilih kombinasi banhard depandansoft belakangdari Michelin, karena hanya itu yang terasa paling stabil untuknya. Ia harus menjaga agar ban belakang tidak cepat aus sambil terus berupaya mempertahankan kecepatan.

“Saya tidak bisa menyalip siapa pun karena saat keluar tikungan, motor mereka langsung melesat. Tapi saya rasa saya sudah mengendarai motor dengan cukup cerdas dan berhasil mengatur ban dengan baik,” ujarnya.

Sementara itu, rekan setimnya, Alex Rins, tampil lebih garang sejak awal. Rins memulai balapan dari posisi keempat dan sempat menempati urutan kedua sebelum performa ban menurun dan ia finis di posisi ke-10. Quartararo tak segan memuji performa rekan setimnya itu.

“Saya sempat berada di belakangnya dua atau tiga lap. Saya tahu dia sangat cepat, tapi saya juga sadar ban-nya akan cepat habis,” kata Quartararo. “Saat tujuh lap tersisa, dia masih di posisi dua. Saya pikir mungkin saya terlalu berhati-hati, tapi ternyata keputusannya tetap benar karena ban-nya akhirnya habis.”

Fabio Quartararo mengakui, Mandalika bukanlah akhir pekan terbaiknya dari sisi kenyamanan dengan motor. Namun ia menilai hasil ini tetap positif karena membawa banyak pelajaran berharga untuk pengembangan Yamaha di seri-seri berikutnya.

“Rins tampil luar biasa, tapi saya juga belajar banyak dari data dan gaya membalapnya,” kata Quartararo menutup wawancara.