Jorge Martin Yakin Nasib Buruk di MotoGP 2025 Tak Akan Hancurkan Kariernya

Penulis: Abdi Ardiansyah

Jumat 14 Nov 2025, 18:30 WIB - 351 views

Berita MotoGP: Tahun 2025 menjadi fase paling kelam bagi Jorge Martin. Namun alih-alih larut dalam keterpurukan, sang juara dunia 2024 itu kembali ke lintasan di Valencia dengan keyakinan baru bahwa masa depannya tidak hanya ditentukan oleh satu musim buruk.

Jorge Martin Bangkit Hadapi Musim Kelam Berkat Belajar dari Marc Marquez

Jorge Martin menatap MotoGP Valencia 2025 dengan perasaan lega sekaligus tekad baru. Setelah terjebak dalam badai cedera sepanjang musim, pebalap Aprilia itu akhirnya dinyatakan fit dan siap kembali mengaspal untuk ketujuh kalinya musim ini, dari total 22 putaran kalender.

Martin mengakui bahwa tahun ini adalah yang paling berat dalam kariernya. Cedera parah bahkan dialaminya sebelum musim dimulai, membuatnya absen di hampir seluruh paruh pertama kejuaraan. Begitu kembali di Qatar, ia justru mengalami kecelakaan lain yang memperburuk kondisi fisiknya hingga membuatnya sempat ingin pensiun. Namun, setelah menjalani pemulihan pneumotoraks dan terapi intensif, tekadnya bangkit kembali.

Kisah pahit Martin berlanjut di Jepang, ketika kesalahan pada sprint race membuat Marco Bezzecchi terseret dan ia sendiri mengalami patah tulang selangka serta cedera ligamen bahu. Cedera ini menjadi pukulan terbesar yang membuatnya kembali absen panjang.

Meski demikian, Martin memilih untuk tetap turun di Valencia demi menutup musim secara terhormat. Ia menegaskan bahwa tidak ingin menunggu hingga Februari untuk kembali mengendarai motor.

"Saya merasa cukup baik dan senang bisa berada di sini. Musim ini memang sangat buruk, tetapi saya ingin menutupnya. Tujuan saya adalah mulai bekerja untuk musim depan. Bagi saya, balapan ini sudah seperti ujian," ujarnya dalam konferensi pers sebagaimana dilansir dari Motorsport.

Menurut Martin, pengalaman pahit selama 2025 justru membuatnya tumbuh secara mental maupun fisik. Ia mengaku belajar lebih banyak tahun ini dibanding ketika menjadi juara dunia. Tekanan, rasa sakit, hingga keraguan diri membuatnya memahami betapa cintanya ia pada dunia balap.

"Saya menyadari bahwa saya mencintai olahraga ini lebih dari yang saya kira. Tahun seperti ini tidak akan menentukan karier saya," tegasnya.

Meski harus menjalani hukuman double long lap pada balapan Minggu sebagai konsekuensi insiden di Motegi, Martin menerima keputusan tersebut tanpa keberatan. Baginya, kesalahan itu adalah bagian dari proses panjang untuk kembali menjadi kompetitor papan atas pada 2026.

Dengan tekad baru dan tubuh yang mulai pulih, Martin berharap Valencia menjadi titik balik kebangkitannya setelah musim paling kelam yang pernah ia jalani.