Mugello Jadi Luka Tersembunyi Ducati di Musim Sempurna MotoGP 2025

Penulis: Abdi Ardiansyah

Kamis 25 Des 2025, 21:45 WIB - 174 views

Marc Marquez bersama Ducati menang di Mugello namun malah dicemooh fans Italia

Berita MotoGP: Ducati menyapu bersih MotoGP 2025 dengan tiga gelar juara. Namun di tengah musim sempurna itu, Mugello justru menjadi momen yang melukai kebanggaan tim asal Italia tersebut.

Kasus Pencurian Suku Cadang Ducati Terungkap, Kerugian Tembus Rp3,9 Miliar

Musim MotoGP 2025 menjadi salah satu yang paling dominan dalam sejarah Ducati. Tim pabrikan Borgo Panigale sukses mengamankan seluruh gelar yang tersedia, menunjukkan superioritas teknis dan konsistensi sepanjang musim. Namun di balik pencapaian itu, ada satu momen yang meninggalkan rasa pahit, yaitu Grand Prix Italia di Mugello.

Balapan di Mugello seharusnya menjadi pesta besar bagi skuad asal Borgo Panigale. Marc Marquez meraih kemenangan ke 93 dalam kariernya dan melakukannya di kandang, di hadapan ribuan tifosi yang mengenakan warna merah. Namun suasana yang tercipta justru jauh dari perayaan. Cemoohan dan siulan terdengar dari tribun, menyasar Marquez yang masih dianggap rival oleh sebagian fans Valentino Rossi.

Momen tersebut menjadi viral ketika Davide Tardozzi terlihat menghadapi penonton dan berteriak, “È rosso!”, menegaskan bahwa Marquez kini adalah pebalap Ducati. Dalam film dokumenter DAZN Volver, Tardozzi mengakui betapa berat situasi itu baginya.

“Itu adalah momen yang sangat sulit bagi saya,” ujar Tardozzi. “Saya melihat tribun dengan lebih dari 50 persen mengenakan kaos merah. Seorang pebalap seperti Marc, yang menang di Mugello dengan Ducati, tidak pantas dicemooh.”

Tardozzi juga menyerukan agar konflik lama antara Rossi dan Marquez dihentikan.

“Saya benar benar lelah dengan memori 2015. Cukup. Anda bukan penggemar motor sejati jika terus hidup di masa lalu,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa kesalahan pada insiden 2015 tidak bisa dibebankan pada satu pihak saja. “Kesalahannya terbagi 50 banding 50 antara Marc dan Valentino.”

Staf pers tim, Artur Villalta, menegaskan bahwa pembelaan terhadap Marquez bukan soal kebangsaan.

“Kami membela pebalap kami karena kami ingin semua rider, dari negara mana pun, dihormati,” ujarnya.

Di sisi internal tim ini justru menemukan sisi lain Marquez. Luigi Dall’Igna menyebut bahwa Marquez sebagai sosok yang sangat manusiawi.

“Marc tahu bagaimana membangun hubungan dan menciptakan atmosfer positif. Itu sangat penting dalam lingkungan kompetitif,” katanya.

Davide Tardozzi menambahkan bahwa hubungan Ducati dan Marquez terjalin secara alami.

“Kami tidak perlu bekerja keras untuk membuatnya berhasil. Semuanya berjalan dengan sendirinya.”

Kepala mekanik Marco Rigamonti bahkan menyebut Marquez sebagai bagian dari keluarga.

“Dia sederhana, tenang, dan tidak pernah merasa lebih tinggi karena gelarnya. Dia benar benar uno di noi.”

Mugello mungkin menjadi noda kecil dalam musim sempurna Ducati, namun momen itu juga menegaskan nilai yang mereka junjung, yakni rasa hormat, kebersamaan, dan identitas tim yang melampaui rivalitas lama.