Pedro Acosta Konsisten Raih Hasil Apik Berkat Perubahan Mentalitas

Penulis: Abdi Ardiansyah

Rabu 10 Sep 2025, 23:05 WIB - 142 views

Berita MotoGP: Setahun lalu, Pedro Acosta dikenal sebagai pebalap muda agresif yang kerap terjatuh saat mencoba menyalip. Namun, sejak paruh kedua musim MotoGP 2025, rider KTM ini menunjukkan perubahan besar, lebih tenang, konsisten, dan mampu bersaing memperebutkan posisi lima besar.

Enea Bastianini AkanKembali Jadi Pesaing di MotoGP Emilia Romagna

Perjalanan karier MotoGP Pedro Acosta memasuki babak baru pada musim 2025. Setelah menjalani musim debut yang penuh dengan kesalahan dan insiden jatuh di 2024, pebalap asal Spanyol itu kini menunjukkan transformasi signifikan, terutama dari sisi mentalitas.

Pada musim perdananya, Acosta kerap dikenal sebagai rider yang sangat agresif. Ia tidak ragu menantang para seniornya, termasuk Marc Márquez, namun gaya membalap penuh risiko itu sering berakhir dengan kegagalan finis. Puncaknya terjadi di MotoGP Hungaria 2024 ketika ia terjatuh saat kualifikasi, sehingga kehilangan peluang start dari posisi terdepan.

Namun, situasi berubah sejak libur musim panas tahun ini. Setelah KTM resmi diakuisisi oleh Bajaj, stabilitas tim meningkat, dan berbagai pengembangan pada RC16 mulai terlihat hasilnya. Peningkatan performa yang ditunjukkan di GP Austria dan balapan di Balaton Park memberi harapan baru, bahkan membuat RC16 kembali rutin bersaing memperebutkan podium.

Perubahan signifikan juga tampak pada sikap Acosta sendiri. Jika dulu ia mudah terbawa emosi, kini ia lebih sabar dan fokus menjaga konsistensi. Dalam sprint Catalunya, meski gagal naik podium akibat salah strategi ban, ia tetap puas dengan posisi keempat dan menganggapnya sebagai modal berharga. “P4 lagi, kami harus senang, karena akhir pekan ini cukup solid. Banyak poin bagus, banyak progres, dan saya senang untuk KTM yang bisa empat kali beruntun finis podium,” ujarnya.

Di balapan utama, Acosta tampil agresif mengejar Fabio Quartararo dan Johann Zarco, bahkan sempat menekan untuk merebut posisi keempat. Namun, pilihan ban lunak membuat performanya menurun di akhir lomba, sehingga ia harus puas finis di urutan kelima. Kendati begitu, catatan kecepatannya tetap kompetitif, mendekati pace lima besar.

Acosta juga menyoroti pergeseran gaya balapnya. “Tiga bulan lalu mungkin saya sudah menjatuhkan motor. Sekarang saya lebih tenang, kami tidak terlalu banyak melakukan kesalahan, dan bisa fokus pada konsistensi,” ungkapnya. Ia menekankan bahwa target utama kini adalah konsistensi, bukan sekadar kemenangan instan.

Dengan performa solid dan kematangan yang terus berkembang, Acosta mulai mengambil peran sebagai pemimpin di skuad pabrikan KTM, terlebih ketika rekan setimnya Brad Binder masih berjuang menemukan performa terbaik usai cedera.

Kebangkitan ini juga memberi dorongan bagi KTM, yang kini hanya tertinggal dua poin dari Aprilia dalam perebutan posisi kedua di klasemen konstruktor. Dengan kalender masih menyisakan sejumlah seri, Pedro Acosta bertekad menjaga konsistensi demi membawa KTM bersaing lebih dekat dengan dominasi Ducati.