Yamaha Fokus Strategi Jangka Panjang di MotoGP, Tak Mau Cari Solusi Instan

Penulis: Abdi Ardiansyah

Kamis 06 Nov 2025, 10:00 WIB - 211 views

Alex Rins dan Fabio Quartararo Yamaha — Alex Rins dan Fabio Quartararo

Berita MotoGP: Yamaha menegaskan bahwa performa kurang menjanjikan pada MotoGP 2025 bukan hasil dari kegagalan teknis, melainkan bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun kembali paket kompetitif menghadapi perubahan regulasi 2026. Meski kini berada di posisi terbawah klasemen konstruktor, pabrikan Jepang itu yakin pondasi yang dibangun akan menuai hasil.

Massimo Meregalli Menegaskan Yamaha Fokus Pengembangan Motor

Yamaha kembali menegaskan komitmennya terhadap rencana jangka panjang dalam proyek MotoGP, meski performa musim 2025 berada di titik sulit. Hingga dua putaran terakhir di Portimao dan Valencia, Yamaha berada di posisi buncit klasemen konstruktor, tertinggal 45 poin dari Honda.

Secara matematis, skuad berlogo Garpu Tala ini masih bisa mengejar karena tersisa 74 poin maksimal. Namun realita di lapangan menunjukkan performa terbaik mereka musim ini hanya menghasilkan 20 poin dalam satu akhir pekan, dan sejak jeda musim panas, mereka justru semakin tertinggal di sebagian besar balapan.

Di tengah tekanan performa dan rumor masa depan Fabio Quartararo, Direktur Tim Monster Energy Yamaha, Massimo Meregalli, menegaskan bahwa 2025 bukan tentang hasil instan.

“Saat mendekati dua balapan terakhir musim, kami ingin menekankan bahwa fokus utama tahun ini adalah pengembangan motor,” ujarnya.

“Perubahan yang kami lakukan adalah bagian dari strategi jangka panjang, bukan perbaikan instan. Untuk mencapai level performa yang kami targetkan, kami membutuhkan upaya berkelanjutan dan waktu.”

Yamaha diketahui tengah menguji prototipe mesin V4 yang sudah tampil pada dua wild card, dan dijadwalkan menjalani uji coba ketiga di Valencia. Motor baru ini menandai arah baru setelah puluhan tahun mempertahankan mesin inline-four yang identik dengan karakter YZR-M1.

Di sisi pebalap, Fabio Quartararo terus mendesak peningkatan signifikan demi mempertahankan peluangnya memperpanjang kontrak.

“Saya perlu merasa bahwa motor ini bisa menang, dan saya mampu bersaing untuk tiga besar setiap sesi,” tegasnya.

Juara dunia 2021 itu sempat memberi secercah harapan lewat podium di Jerez dan hampir menang di Silverstone, selain lima pole position. Namun kini Quartararo hanya berada di peringkat sembilan klasemen, empat poin di belakang rookie Fermin Aldeguer.

Menutup musim di Eropa menjadi peluang evaluasi besar. Quartararo berkata, “Portimao adalah trek yang saya suka, jadi kami akan berusaha maksimal dan berharap bisa menutup musim dengan hasil kuat.”

Sementara Yamaha memperkuat fondasi untuk 2026, Honda justru hampir keluar dari kategori konsesi terbawah, hanya butuh 19 poin lagi untuk naik ke peringkat C. Situasi ini menambah urgensi bagi tim ini untuk memastikan strategi jangka panjang mereka benar-benar berbuah.