Dricus du Plessis Ungkap Minta Sendiri Lawan Khamzat, Bakal Kejutkan Dunia

Penulis: Hanif Rusli

Sabtu 09 Agu 2025, 05:53 WIB - 353 views

Dricus du Plessis (kiri) dan Khamzat Chimaev. (Foto: Fight TV)

Juara kelas menengah UFC Dricus du Plessis akan menghadapi tantangan terberat dalam kariernya saat bertarung melawan Khamzat Chimaev di laga utama UFC 319, 16 Agustus mendatang di United Center, Chicago.

Dricus Du Plessis Kalahkan Sean Strickland, Pertahankan Gelar Di UFC 312

Du Plessis, yang berasal dari Afrika Selatan, sengaja meminta UFC agar memberinya pertarungan melawan Chimaev — petarung tak terkalahkan asal Chechnya yang dikenal buas di oktagon.

Baginya, ini bukan sekadar mempertahankan gelar. Ini soal membuktikan dirinya sebagai legenda sejati.

Dalam wawancara di The Ariel Helwani Show, Dricus du Plessis menceritakan kekagumannya pada sosok Michael Jordan saat pertama kali menginjakkan kaki di arena Chicago Bulls.

“Saya berdiri di depan patung Jordan dan membaca kalimat itu: ‘Yang terbaik yang pernah ada. Yang terbaik yang akan ada.’ Itu tujuan semua atlet,” kata du Plessis.

Mengidolakan mentalitas Jordan, du Plessis bertekad meraih posisi petarung pound-for-pound nomor satu dunia. Ia ingin pensiun dengan nama besar, seperti idolanya dari dunia basket.

“Saya tak hanya ingin dikenang karena siapa yang pernah saya kalahkan. Saya ingin dikenal sebagai yang terbaik,” katanya.

Rekam jejak Dricus du Plessis cukup kuat: ia sudah mengalahkan mantan juara seperti Robert Whittaker, Sean Strickland (dua kali), dan Israel Adesanya.

Namun, ia tetap menjadi underdog melawan Chimaev, yang difavoritkan para bandar taruhan.

Meski begitu, du Plessis tak gentar. Ia bahkan memuji lawannya. “Dia petarung spesial, sangat bagus,” akunya.

Tapi ia percaya diri karena yakin akan proses dan perkembangan pribadinya sebagai atlet. “Saya tahu siapa saya sekarang sebagai petarung,” ujarnya.

Gaya bertarung du Plessis memang tak biasa — gerakannya kaku, napasnya tampak berat sejak ronde awal. Tapi di balik itu, ia memiliki stamina luar biasa, hasil latihan bertahun-tahun. “Gaya saya memang aneh, tapi itu disengaja,” tegasnya.

Ia juga tak peduli dengan kritik. “Orang boleh bilang saya bukan juara yang bagus. Tapi saya dibayar, saya mempertahankan sabuk ini dua kali, dan sekarang masuk pertarungan ketiga. Saya tidak pernah bikin pertarungan membosankan,” ucapnya.

Bagi Dricus du Plessis, menghadapi Chimaev adalah ujian mutlak. Ia tak menghindar, malah memohon kepada UFC agar diberi kesempatan ini. “Saya ingin lawan yang terbaik. Saya kejar pertarungan ini karena saya tahu, jika bisa menang, dunia akan terkejut.”

Dan itulah yang dia rencanakan: mengejutkan dunia.