Preview Lengkap Detroit Pistons Jelang Kompetisi NBA Musim 2025-26
Cade Cunningham (Detroit Pistons). (Foto: Yahoo Sports)
Detroit Pistons baru saja menyelesaikan musim yang gemilang dengan rekor 44-38, meraih posisi keenam di Wilayah Timur dan menjalani seri playoff putaran pertama yang sengit melawan Knicks.
Di bawah pelatih kepala J.B. Bickerstaff, inti muda ini telah berkembang menjadi salah satu tim paling menjanjikan di NBA, menggabungkan pertahanan elit, ruang gerak di lapangan, dan permainan transisi yang cepat.
Di pusat semuanya adalah Cade Cunningham, yang kemunculannya sebagai All-Star dan All-NBA menjadi motor kebangkitan Detroit.
Ringkasan
Musim lalu, Detroit Pistons menggabungkan fisik tradisionalnya dengan fleksibilitas modern.
Jalen Duren, Isaiah Stewart, dan Ausar Thompson menjadi tulang punggung pertahanan yang menempati peringkat dekat 10 besar dalam poin yang diizinkan per posesi, persentase tembakan lawan, dan perlindungan ring.
Kemampuan Cunningham untuk menciptakan peluang bagi dirinya sendiri dan rekan setimnya meningkatkan serangan Pistons, tetapi ketidakonsistenan di area paint dan turnover tetap menjadi area yang perlu diperbaiki.
Kekalahan Pistons di playoff dalam enam pertandingan — tiga di antaranya tanpa Stewart dan beberapa dengan selisih tipis — menjadi pengingat bahwa garis tipis memisahkan tim muda yang menjanjikan dari tim yang benar-benar bersaing.
Pergerakan di Musim Panas
Detroit Pistons merekrut Caris LeVert dan penembak jitu Duncan Robinson untuk menggantikan pemain senior yang hengkang, Malik Beasley, Dennis Schröder, dan Tim Hardaway Jr.
Javonte Green, Colby Jones, dan Chaz Lanier juga bergabung dalam rotasi, memberikan Pistons kedalaman dan fleksibilitas pertahanan yang lebih besar.
Tantangannya: mengintegrasikan pemain baru ini tanpa kehilangan chemistry yang menggerakkan kesuksesan musim lalu.
Pertanyaan Utama
Bisakah tim Pistons ini melanjutkan tren positifnya? Banyak hal bergantung pada perkembangan inti muda mereka.
Cade Cunningham perlu meningkatkan kemampuan mencetak poin di dekat ring (57% musim lalu) dan mengurangi turnover (4,4 per game) untuk bersaing dengan point guard dua arah elit seperti Luka Dončić atau Shai Gilgeous-Alexander.
Jaden Ivey harus pulih sepenuhnya dari patah tulang fibula kiri dan terus berkembang sebagai pencetak poin dan pembuat permainan yang melengkapi Cunningham.
Jalen Duren perlu memperbaiki pertahanan pick-and-roll dan perlindungan ringnya untuk memperkuat perannya sebagai pilar pertahanan dalam tim.
Ausar Thompson, yang pulih dari masalah gumpalan darah, harus melompat ke dominasi dua arah yang konsisten jika Detroit ingin mempertahankan identitas pertahanannya.
Sementara itu, pemain senior seperti Tobias Harris, LeVert, dan Robinson diharapkan memberikan skor yang andal dan ruang lapangan, tetapi kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan pemain muda akan menentukan sejauh mana tim ini bisa melangkah.
Skenario Terbaik
Cunningham mengukuhkan dirinya sebagai pilar All-NBA, Thompson mengalami peningkatan, dan Ivey kembali ke performa terbaiknya.
Duren menjadi kehadiran pertahanan yang konsisten, para pemain senior menembak dengan efisien, dan Bickerstaff mengelola rotasi dengan efektif.
Detroit Pistons memenangkan 50 pertandingan, menjadi tuan rumah seri playoff, dan mulai meneguhkan Detroit sebagai pesaing serius di Konferensi Timur.
Skenario Terburuk
Pemain veteran baru kesulitan mengisi kekosongan yang ditinggalkan Beasley dan Hardaway Jr., spasi permainan menurun, dan pemain muda gagal menunjukkan perkembangan yang diharapkan.
Turnovers meningkat, komunikasi pertahanan melemah, dan Pistons kembali ke rekor .500.
Alih-alih membangun momentum, Detroit Pistons berisiko terjebak kembali dalam persaingan play-in, memaksa manajemen untuk mempertimbangkan kembali pemain mana yang akan menjadi tulang punggung masa depan tim.
Kesimpulan
Potensi Detroit Pistons sangat tinggi: tim dengan 50 kemenangan yang dipimpin oleh inti muda yang menarik dipimpin oleh Cade Cunningham.
Namun, kemajuan tidak dijamin. Kesuksesan bergantung pada kesehatan, perkembangan, dan chemistry — dan Konferensi Timur tidak akan menunggu.
Musim ini dapat menentukan apakah Pistons berada di ambang kenaikan yang berkelanjutan atau terpaksa menjalani putaran penyesuaian lainnya.
Pertandingan pembuka musim: 22 Oktober di Chicago
Artikel Tag: Detroit Pistons