Charles Coste, Juara Olimpiade Tertua di Dunia, Wafat Pada Usia 101 Tahun
Charles Coste menjadi juara Olimpiade tertua yang masih hidup pada Januari 2025, setelah kematian gymnast Hungaria Ágnes Keleti. (Foto: AFP)
Charles Coste, legenda balap sepeda Prancis dan atlet Olimpiade tertua di dunia, telah meninggal dunia pada usia 101 tahun, seperti diumumkan oleh kepresidenan Prancis pada Selasa (4/11).
Coste meninggal pada Kamis pekan lalu, menandai akhir dari salah satu kehidupan paling abadi dalam sejarah Olimpiade.
Charles Coste pertama kali menorehkan namanya dalam keabadian olahraga di Olimpiade London 1948, di mana ia meraih medali emas dalam lomba balap sepeda tim putra di velodrome Herne Hill.
Bersama Pierre Adam, Serge Blusson, dan Fernand Decanali, kuartet yang dijuluki “tim ABCD” ini mengalahkan Italia dengan selisih waktu yang mengesankan, 39 detik, yang hingga kini tetap menjadi selisih kemenangan terbesar dalam sejarah balap sepeda Olimpiade.
Sebelum kemenangan bersejarah itu, Coste telah menunjukkan bakatnya di lintasan, menjadi juara nasional Prancis dalam balap tim pada 1947 dan meraih medali perunggu di kejuaraan dunia setahun kemudian.
Setelah kemenangan Olimpiadenya, ia beralih ke profesional bersama tim Peugeot, mencetak tonggak sejarah lain dengan memenangkan Grand Prix des Nations 1949 di depan legenda balap sepeda Italia, Fausto Coppi.
Selama dekade berikutnya, Coste berkompetisi dalam dua Tour de France dan empat Giro d’Italia sebelum pensiun pada 1959.
Kehidupan Coste setelah pensiun dari balap sepeda ditandai dengan kerendahan hati dan dedikasi.
Ia bekerja sebagai inspektur penjualan di La Blanchisserie de Grenelle, perusahaan laundry terbesar di Eropa saat itu, sambil tetap menjadi duta besar yang setia untuk olahraga Prancis.
Kecintaannya pada balap sepeda dan semangat Olimpiade tidak pernah pudar.
Pada 2024, Coste kembali menjadi sorotan publik selama upacara pembukaan Olimpiade Paris.
Pada usia 100 tahun, berpakaian putih dan duduk di kursi roda di bawah hujan, ia menjadi pembawa obor Olimpiade kedua terakhir.
Adegan mengharukan itu mencapai puncaknya ketika Coste menyerahkan obor kepada legenda Olimpiade Prancis Teddy Riner dan Marie-José Pérec, yang bersama-sama menyalakan kuali Olimpiade.
“Momen itu melambangkan passion dan semangat penerusan yang menggerakkannya,” kata Riner kemudian. “Charles Coste mewakili dedikasi, rasa hormat, dan cinta terhadap olahraga dalam segala bentuknya.”
Presiden Emmanuel Macron memuji Coste sebagai “utusan yang tak kenal lelah dari suatu gagasan tentang olahraga,” mengagumi dedikasinya seumur hidup terhadap keunggulan atletik dan nilai-nilai ketekunan dan persatuan.
“Presiden Republik dan istrinya menghormati kenangan sang juara yang meninggalkan jejak dalam sejarah olahraganya dan bangsa ini,” kata Istana Élysée dalam pernyataan resmi.
Coste menjadi juara Olimpiade tertua yang masih hidup pada Januari 2025, setelah kematian gymnast Hungaria Ágnes Keleti.
Dari perjalanan masa kecilnya dengan sepeda kayu di dekat Toulon hingga medali emas Olimpiade dan beyond, perjalanan abad Charles Coste menjadi bukti ketahanan, keanggunan, dan semangat abadi Olimpiade.
Artikel Tag: Charles Coste