Lewis Hamilton Sepakat dengan Verstappen, Tolak Kewajiban Rompi Pendingin

Berita F1: Lewis Hamilton mendukung pendapat Max Verstappen terkait rencana Federasi Otomotif Internasional (FIA) yang akan mewajibkan penggunaanrompi pendingin (cooling vest)bagi seluruh pebalap Formula 1 mulai tahun 2026. Menurut Hamilton, keputusan tersebut sebaiknya menjadi pilihan pribadi, bukan kewajiban yang dipaksakan.

Rencana ini muncul setelah FIA menilai suhu ekstrem dapat membahayakan kesehatan pebalap. DalamGrand Prix Singapura, FIA sempat mengeluarkan peringatan bahaya panas karena suhu udara mencapai lebih dari 31 derajat Celsius. Meskipun sistem pendingin sudah disediakan di seluruh mobil, penggunaannya saat itu tetap bersifat opsional.

FIA mulai mengembangkan sistem ini sejakGrand Prix Qatar 2023, ketika sejumlah pebalap mengalami dehidrasi parah dan gejala heatstroke akibat suhu tinggi yang ekstrem. Namun, Hamilton menilai mewajibkan alat itu di masa depan justru berlebihan.

“Saya rasa tidak seharusnya penggunaan rompi pendingin itu dipaksakan,” ujar Hamilton kepada media internasional. “Mereka selalu berdalih ini soal keselamatan, tapi tidak ada pebalap yang meninggal karena kepanasan saat balapan, kecuali karena insiden kebakaran di masa lalu. Jadi menurut saya ini sudah mulai berlebihan.”

Hamilton menambahkan bahwa rompi pendingin memang bisa membantu di kondisi panas ekstrem, namun sebaiknya tetap menjadi keputusan masing-masing pebalap. “Saya menghargai upaya mereka mengembangkan sistem ini, dan kami akan terus berusaha memperbaikinya. Tapi tetap, seharusnya pilihan ada di tangan kami. Tidak boleh ada aturan yang memaksa.”

Dalam sejarah Formula 1, hanya satu pebalap yang tercatat meninggal akibat kelelahan panas, yakniCarl Scarboroughpada ajangIndianapolis 500 tahun 1953, ketika balapan itu masih termasuk dalam kalender Kejuaraan Dunia F1. Sejak saat itu, tidak ada kasus serupa yang terjadi dalam ajang Grand Prix modern.

Pernyataan Lewis Hamilton ini menegaskan dukungan terhadap Max Verstappen, yang sebelumnya juga mengkritik rencana FIA karena dianggap terlalu mengatur keputusan pribadi pebalap dalam menghadapi kondisi ekstrem di lintasan.

Artikel Tag: Lewis Hamilton, Ferrari, Max Verstappen, Red Bull, GP Singapura, F1 2026