McLaren Dinilai Tak Pilih Kasih ke Lando Norris dalam Perebutan Gelar F1
Oscar Piastri dan Lando Norris duo pebalap McLaren F1
Berita F1: Analis Sky Sports F1, Ted Kravitz, membantah tudingan bahwa McLaren memberikan perlakuan istimewa kepada Lando Norris dalam perebutan gelar juara dunia 2025. Ia menegaskan tidak ada bukti yang menunjukkan adanya keberpihakan terhadap pebalap asal Inggris itu.
Isu bahwa McLaren lebih memihak Lando Norris ketimbang Oscar Piastri kembali mencuat setelah insiden di Grand Prix Singapura 2025. Dalam balapan di Marina Bay Street Circuit, Norris melakukan manuver agresif terhadap rekan setimnya pada lap pertama yang menyebabkan kontak di antara keduanya.
Piastri merasa manuver tersebut melanggar “papaya rules”, aturan internal McLaren yang menegaskan larangan untuk melakukan kontak antarpebalap satu tim. Namun, pihak steward tidak menemukan pelanggaran dan McLaren memutuskan tidak mengambil tindakan lebih lanjut. Sikap ini memicu spekulasi bahwa McLaren tidak memperlakukan kedua pebalapnya secara setara.
Spekulasi tersebut semakin menguat karena Piastri sebelumnya sempat mendapat peringatan dari tim akibat manuver agresif terhadap Norris di Austria dan Hungaria, meskipun tidak terjadi benturan. Sementara itu, Norris yang telah bergabung penuh sejak 2019 dianggap memiliki posisi yang lebih kuat di dalam tim dibandingkan Piastri yang baru datang dari Alpine pada 2023.
Menanggapi hal itu, jurnalis Sky Sports F1, Ted Kravitz, menepis anggapan tersebut. Dalam podcast terbarunya, Kravitz menegaskan bahwa isu keberpihakan tidak berdasar. “Saya tidak melihat adanya bukti bahwa McLaren memihak Lando Norris. Semua keputusan tim murni didasarkan pada performa di lintasan,” ujarnya.
Kravitz juga menyebut bahwa pengalaman panjang Norris di McLaren bukan alasan yang cukup untuk membuat tim lebih berpihak. “Beberapa orang bilang McLaren ingin Lando menang karena dia sudah lebih lama di tim. Tapi itu bukan alasan yang kuat. Hasil di lintasan adalah satu-satunya penilaian yang adil,” katanya.
Ia juga mencontohkan momen penting di awal musim. “Di Melbourne, Lando menang sementara Oscar berjuang setelah sempat berputar dan finis kesembilan. Tapi kemudian Oscar memperbaiki performanya, tampil kuat di kualifikasi, dan memperkecil jarak poin. Jadi anggapan bahwa tim hanya mendukung Lando jelas tidak masuk akal,” tambahnya.
Menurut Kravitz, performa kedua pebalap saling bergantian sepanjang musim. Piastri masih unggul 22 poin di klasemen, tetapi Norris terus menekan setelah beberapa hasil solid di paruh kedua musim. “Kami para jurnalis akan jadi orang pertama yang memberitakan jika memang ada keberpihakan. Tapi sejauh ini, kami tidak melihat tanda-tanda itu sama sekali,” tegasnya.
Dengan empat balapan tersisa, rivalitas internal McLaren justru menjadi salah satu sorotan menarik dalam perebutan gelar F1 2025. Persaingan dua pebalap muda itu disebut sebagai contoh ideal bagaimana kompetisi sehat bisa terjadi dalam satu tim yang sama.
Artikel Tag: McLaren, F1 2025, lando norris, Oscar Piastri