George Russell Beri Masukan Agar Balapan F1 Lebih Seru

Berita F1: Pebalap Mercedes, George Russell, mengungkapkan keprihatinannya terhadap tren balapan Formula 1 yang makin sedikit aksi dan sulit dilalui. Ia mengamati bahwa balapan di Circuit of the Americas, Austin, berlangsung dengan satu pit stop karena degradasi ban yang rendah.

“Dari Tikungan 1 Anda bisa langsung menebak hasil akhir. Itu frustrasi,” ujar Russell. Ia menjelaskan bahwa dalam kondisi saat ini, selisih kecepatan antar mobil di jajaran atas hanya sekitar dua hingga tiga persepuluh detik, padahal untuk menyalip diperlukan setidaknya setengah detik.

Russell juga mencatat bahwa penggunaan ban hard C1 hampir sepenuhnya ditinggalkan oleh tim karena kurangnya grip, sementara ban soft C4 terbukti kuat dalam stint panjang. Situasi ini mendorong banyak tim memilih strategi satu pit stop yang membuat balapan menjadi lebih statis.

Untuk menyegarkan format lomba, Russell mengusulkan konsep “off the cliff”, yaitu ban yang bisa digeber penuh selama sekitar 12 hingga 20 lap sebelum performanya tiba-tiba menukik. “Idealnya ban soft 12 lap, medium 15 lap, dan hard 20 lap sebelum ‘jatuh’,” katanya. Dengan kondisi tersebut, ia berharap tim akan terdorong menerapkan dua atau bahkan tiga pit stop sehingga strategi kembali kompleks dan balapan lebih menghibur.

Meskipun demikian, Russell menegaskan bahwa ia tidak menyalahkan pabrikan ban. Ia menyadari tantangan bagi penyedia ban untuk menyeimbangkan antara daya tahan dan performa. “Pirelli selalu jadi sasaran, apakah ban cepat aus atau ban tahan lama-itu pun kritik muncul. Mereka sudah memberi ban yang jauh lebih baik, tetapi balapannya tetap kurang seru,” jelasnya.

Dengan lima seri tersisa di musim 2025, George Russell berharap perubahan ban atau regulasi bisa segera diterapkan sehingga pertandingan untuk gelar juara dunia dan posisi klasemen lainnya juga makin menarik bagi penonton.

Artikel Tag: George Russell, Mercedes, Pirelli