Iskandar Kecam Banyaknya Turnamen Yang Dibatalkan BWF
Shesar Hiren-Iskandar/[Foto:Thestar]
Berita Badminton : Musim baru World Tour dijadwalkan kembali pada Maret mendatang, tetapi pebulutangkis tunggal nomor 90 dunia Iskandar Zulkarnain Zainuddin tidak melompat kegirangan.
Pemain berusia 30 tahun itu yakin dia adalah salah satu dari banyak pemain berperingkat rendah yang akan terpengaruh oleh kurangnya kesempatan bermain, dan tidak berterima kasih atas keputusan baru Federasi Badminton Dunia (BWF) untuk membatalkan turnamen kualifikasi.
Pemain profesional itu juga menyayangkan sulitnya masuk ke turnamen World Tour tingkat ketiga dan keempat tanpa babak kualifikasi.
BWF menjelaskan bahwa langkah untuk membatasi entri dengan membuang kualifikasi untuk memastikan cukup waktu dapat dialokasikan untuk melakukan tes Covid-19 pada semua pemain dan ofisial.
“Setelah melihat kalender turnamen BWF yang telah direvisi (dirilis pada Senin), saya pikir banyak dari kami yang berada di luar peringkat 60 besar akan kesulitan mendapatkan tempat bahkan di turnamen tingkat empat,” kata Iskandar.
“Saya heran mengapa BWF harus melakukan ini. Kami tidak benar-benar memiliki banyak pilihan untuk terus terang, itu membuat frustrasi,” ungkapnya.
Menambah penderitaan Iskandar adalah tidak ada satu pun turnamen tingkat lima yang diselenggarakan di Asia selama tujuh bulan pertama tahun ini.
Satu-satunya pilihan yang tersedia untuknya adalah memulai musim dengan bermain di dua turnamen satelit pertama yakni Vietnam International Challenge (23-28 Maret) dan Osaka International Challenge (31 Maret-4 April).
“Saya mungkin harus bermain di Eropa karena mereka memiliki banyak acara satelit di sana,” kata Iskandar, runner-up Malaysia Masters 2016.
“Tapi biaya akan menjadi masalah besar. Kami masih belum tahu bagaimana batasan dan protokol perjalanannya. Jika kami perlu menjalani karantina, maka itu tidak layak sama sekali. Saya perlu berbicara dengan sponsor saya,” tambah Zulkarnain, yang saat ini disponsori oleh Li-Ning.
Iskandar yakin masih memiliki tahun-tahun indah yang tersisa dalam dirinya karena berjanji untuk terus berkompetisi di kancah internasional.
“Saya berniat bermain kompetitif untuk tahun-tahun mendatang. Saya tidak punya apa-apa untuk dikejar secara khusus, tapi selama saya masih bisa bersaing dalam 100 besar dunia, saya akan terus maju,” imbuhnya.
Runner-up Kejuaraan Dunia Junior dan Asia 2009 itu telah berjuang keras untuk menemukan pijakannya sejak menjadi profesional pada akhir 2018. Prestasi terbaiknya adalah memenangkan Rusia Internasional Challenge pada Juli tahun lalu.
Artikel Tag: Iskandar, BWF, World Tour