De La Hoya Klaim Floyd Mayweather Lebih Baik Daripada Terence Crawford
Oscar De La Hoya belum yakin bahwa Terence Crawford telah mencapai tingkat keahlian teknis Mayweather. (Foto: Fight TV)
Terence Crawford mendominasi perbincangan di dunia tinju setelah kemenangan tipis namun meyakinkan atas Canelo Alvarez pada 13 September di Allegiant Stadium, Las Vegas.
Juara tak terkalahkan di tiga divisi (42-0, 31 KO) ini tidak hanya mengukuhkan posisinya di puncak peringkat pound-for-pound The Ring, tetapi juga memicu perdebatan yang membandingkannya dengan salah satu legenda tinju sepanjang masa, Floyd Mayweather.
Meskipun banyak pihak—termasuk Tim Bradley dan Shane Mosley—meyakini Terence Crawford mungkin menjadi petinju yang lebih unggul secara prime-for-prime, Oscar De La Hoya tidak sependapat.
Mantan juara multi-divisi dan promotor lama Canelo Alvarez ini berpendapat bahwa dunia tinju “terperangkap dalam momen saat ini.”
“Crawford lebih merupakan petinju yang agresif, sedangkan Mayweather lebih merupakan petinju yang teknis,” kata De La Hoya kepada wartawan. “Tapi Mayweather jauh lebih unggul daripada Crawford. Secara teknis, saya merasa Mayweather adalah petinju yang lebih baik.”
Pandangan De La Hoya didasarkan pada pengalamannya di dalam dan di luar ring.
Ia kalah dari Mayweather pada 2007, menyaksikan langsung ketepatan dan keahlian pertahanan yang menjadi ciri khas karier Floyd.
Ia juga menghabiskan bertahun-tahun mempromosikan Alvarez, memberikan dirinya kursi baris depan untuk menyaksikan kecerdasan taktis kedua petinju.
Pada 2013, Mayweather menjadi orang pertama yang mengalahkan Alvarez, memenangkan keputusan mayoritas yang sengit.
Meskipun bukan kemenangan bulat, De La Hoya yakin penampilan Mayweather dominan, menunjukkan tingkat keterampilan teknis dan kecerdasan di ring yang jarang ditemui.
“Floyd Mayweather bermain-main dengan Canelo,” katanya. “Dia benar-benar bermain-main dengannya.”
Terence Crawford, di sisi lain, tampak hampir tak tersentuh melawan Alvarez.
Dia mengendalikan jarak, dengan mudah melancarkan pukulan jab, hook, dan pukulan kanan, sambil juga menunjukkan kemampuan bertarung di dalam ring yang kuat.
Kinerjanya memperkuat reputasinya sebagai salah satu talenta terkemuka dalam olahraga ini dan menonjolkan kecerdasan pertahanan dan timing-nya.
Namun, De La Hoya belum yakin bahwa Terence Crawford telah mencapai tingkat keahlian teknis Mayweather.
Menurutnya, kombinasi presisi, pertahanan, dan adaptabilitas Mayweather menjadikannya teknisi yang superior, terlepas dari penghargaan terbaru Crawford atau hype seputar kemenangannya.
“Crawford memang mengesankan, tak diragukan lagi, tapi Floyd Mayweather pada masa jayanya berada di level yang berbeda,” kata De La Hoya. “Ketika Anda melihat cara Floyd mengendalikan pertarungannya dan membuat lawannya terlihat biasa-biasa saja, itu adalah kelas yang berbeda. Crawford hebat, tapi Floyd luar biasa.”
Saat perdebatan tinju berkecamuk tentang petinju terbaik era modern, komentar De La Hoya mengingatkan bahwa sejarah sering kali lebih mengutamakan keahlian teknis dan konsistensi daripada kecemerlangan sesaat.
Di matanya, Mayweather tetap menjadi tolok ukur bagi semua petinju modern—termasuk Crawford.
Artikel Tag: Terence Crawford