Terence Crawford: “Rencana untuk Mengalahkan Canelo Sudah Ada”
Terence Crawford (kanan) dan Canelo Alvarez. (Foto: Fight TV)
Ketika Canelo Álvarez menandatangani kontrak untuk bertarung melawan Terence Crawford, juara welter sejati itu tak bisa menahan senyumnya.
Bagi Crawford, itu bukan kesombongan — melainkan keyakinan yang lahir dari studi, disiplin, dan pengalaman.
Crawford tahu peluangnya sangat tipis. Dia naik dua divisi untuk menantang salah satu petinju terbaik sepanjang masa pada 13 September di Las Vegas.
Cahaya lampu akan lebih terang dari sebelumnya, kerumunan penonton akan lebih riuh dari yang pernah dia alami, dan tantangan ini berbeda dari apa pun yang pernah dia hadapi.
Tapi petinju asal Omaha itu tidak gentar. Dia sudah melihat rumusnya sebelumnya.
“Saya tahu saya akan mengalahkannya,” kata Crawford dalam penampilannya baru-baru ini di All The Smoke Fight. “Ketika saya melihat gaya bertarung yang membuatnya kesulitan dan gaya yang membuatnya kalah, saya memiliki semua itu — dan lebih dari itu. Rencana untuk mengalahkan Canelo Álvarez sudah ada.”
Terence Crawford (42-0, 31 KO) merujuk pada dua petinju yang sebelumnya mengungguli Canelo: Floyd Mayweather Jr., yang mengalahkannya dengan kecepatan dan ketepatan pada 2013, dan Dmitry Bivol, yang mengalahkannya dengan ukuran dan dasar-dasar tinju pada 2022.
Keduanya menggunakan gerakan, timing, dan kecerdasan ring — senjata yang telah dikuasai Crawford sepanjang kariernya.
Saat bel berbunyi, Crawford sudah merencanakan cara untuk menetralkan tekanan dan kekuatan khas Canelo.
Selama 12 ronde, dia melaksanakannya dengan presisi bedah — menggunakan sudut, serangan balik, dan pertahanan elit untuk mengganggu superstar Meksiko itu.
Saat skor akhir dibacakan, ketiga juri memilih Crawford, mengonfirmasi kemenangannya dengan keputusan bulat.
Kemenangan ini menjadikan Crawford petinju pertama dalam sejarah tinju yang memegang keempat gelar dunia utama di tiga divisi yang berbeda, pencapaian yang semakin mengukuhkan warisannya sebagai salah satu legenda terbesar dalam olahraga ini.
Namun, meski sejarah berpihak padanya, Crawford menolak untuk membiarkan rasa puas diri merayap masuk.
Keyakinan dirinya, katanya, tidak hanya didasarkan pada persiapan tetapi juga pada misteri yang masih ia hadirkan bagi lawannya.
“Rencana untuk mengalahkan Terence Crawford belum pernah terungkap,” katanya dengan percaya diri. “Jadi saya tahu saya memiliki peluang bagus untuk menang.”
Pernyataan itu — berani namun pantas — menggambarkan apa yang membuat Crawford unik. Dia adalah ahli dalam menganalisis kelemahan lawan tanpa pernah memperlihatkan kelemahannya sendiri.
Melawan Álvarez, dia membuktikan bahwa kecerdasan dapat mengalahkan kekuatan, ketepatan dapat mengungguli agresi, dan keyakinan dapat mengatasi rintangan.
Bagi Terence Crawford, senyum yang dia kenakan sebelum pertarungan bukanlah kesombongan. Itu adalah tatapan seorang pria yang sudah tahu hasilnya — karena dia telah mempelajari rencana tersebut, dan kali ini, dia lah yang menuliskannya.
Artikel Tag: Terence Crawford