Bruno Fernandes Dicoba Jadi Gelandang Bertahan, MU Malah Terpuruk di Etihad

Penulis: Demos Why

Senin 15 Sep 2025, 15:03 WIB - 139 views

Berita Liga Inggris: Manajer Manchester United, Ruben Amorim, mengungkap alasan dirinya menempatkan Bruno Fernandes sebagai gelandang bertahan saat menghadapi Manchester City.

Kalah di Derby Manchester, Noussair Mazraoui: MU Nggak Ada Bagus-Bagusnya!

Pada lanjutan pertandingan pekan keempat Premier League 2025/26, Manchester United mendapatkan hasil yang sangat mengecewakan. Pasalnya, saat mereka tandang ke markas Manchester City di Etihad Stadium, Minggu (14/9) malam WIB, The Red Devils menelan kekalahan dengan skor telak 3-0. Adapun tiga gol kemenangan The Sky Blues dicetak oleh Phil Foden dan brace Erling Haaland. Hasil ini tentu saja sangat mengecewakan karena MU berarti baru mampu mengumpulkan empat poin dari empat laga dan kini tercecer di posisi ke-14 klasemen sementara dan terpaut delapan angka dari Liverpool di posisi pertama.

Kendati demikian, terlepas dari hasil kekalahan tersebut, keputusan Ruben Amorim menempatkan Bruno Fernandes dan Manuel Ugarte sebagai dua gelandang yang bermain lebih dalam di posisi nomor 6 menuai banyak kritik. Pasalnya, Fernandes selama ini dikenal sebagai salah satu pemain Manchester United yang paling konsisten ketika berperan sebagai playmaker. Menanggapi hal tersebut, Amorim memberikan penjelasannya.

“Teman-teman, saya memahami bagaimana sepak bola bekerja, dan hasil pertandingan selalu menentukan arah narasi. Saat melawan Arsenal, menurut kalian apakah kami bermain dengan baik? Menurut kalian, apakah kami tim yang lebih unggul? Menurut kalian, [Martin] Odegaard, Declan Rice, dan saya pikir juga [Martin] Zubimendi adalah tiga gelandang top. Sementara itu, kami hanya bermain dengan dua gelandang: Casemiro dan Bruno,” ujar Amorim seperti dikutip dari laman resmi klub.

“Terkadang, yang membedakan adalah dinamika tim. Terkadang pula, itu soal peluang mencetak gol. Saya melihatnya demikian. Saya tahu hal ini sulit dipahami banyak orang, dan saya sadar para penggemar tidak ingin mendengar penjelasan seperti ini. Mereka mungkin tidak akan menerimanya dan justru merasa marah. Namun, saya tidak bisa berbuat apa-apa terkait hal tersebut.”

“Saya hanya berusaha tetap rasional dan tidak membohongi diri sendiri. Saya melihat catatan pertandingan, memahami rasa frustrasi semua orang, dan saya mengerti segala keputusan yang mungkin muncul setelahnya. Soal pembahasan mengenai dua gelandang, pasangan tersebut, termasuk Kobbie Mainoo, saya memahami semua narasi itu. Namun, ketika saya meninjau pertandingan tertentu, kami memang tetap bermain dengan dua gelandang. Situasinya sama saja.”

“Saat ini, ketika membayangkan permainan, mengapa tidak mencoba menurunkan Amad, Bryan [Mbeumo], dan [Benjamin] Sesko, dengan Bruno Fernandes di belakang mereka? Dengan bola, ia bisa menjadi penerima pertama, lalu memanfaatkan kecepatan di lini depan. Jadi, saya berusaha menghadirkan variasi, mencoba membayangkan skema berbeda. Tetapi, ketika hasilnya tidak sesuai harapan, kritik pasti datang. Dan itu hal yang harus saya terima.”