Nahkoda Persib Tegaskan Bobot Laga di Level AFC Lebih Sulit

Penulis: M. Aldi

Sabtu 20 Sep 2025, 16:00 WIB - 160 views

Pelatih Persib, Bojan Hodak. Foto: 2025 Asian Football Confederation (AFC)

Berita Super League Indonesia: Kecolongan di menit akhir membuat keunggulan Persib sirna saat menjamu Lion City Sailors. Sang pelatih, Bojan Hodak masih melihat ada penyakit lama dari anak asuhnya ketika bermain di kompetisi Asia.

Nyanyang Meninggal, Legenda Persib Kenang Figur Mendiang

Musim lalu, Maung Bandung beberapa kali kebobolan dari kesalahan kecil ketika laga mulai memasuki 15 menit terakhir. Itu terjadi karena pemainnya mulai hilang fokus dan akhirnya dibayar oleh gol lawan.

Hal ini terulang lagi di AFC Champions League Two 2025/2026 matchday pertama grup G. Setelah sempat memimpin satu gol, gawang Teja Paku Alam jebol di injury time melalui sundulan Lennart Thy dan skor berubah menjadi 1-1.

"Liga Champions adalah level yang berbeda, karena mereka tidak memberikan waktu dan memberikan ruang antara kedua tim," tutur Bojan Hodak pada wartawan usai laga melawan Lion City Sailors, Kamis (18/9) malam di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.

Ada perbedaan ketika bermain di level Asia dengan berkompetisi di liga domestik. Bobot pertandingan lebih sulit dan intensitasnya tetap tinggi selama 90 menit sehingga keteledoran di menit akhir membuat sang lawan bisa menyamakan kedudukan.

"Ini perbedaannya dengan di liga kami, karena pada 15-20 menit terakhir itu ada banyak ruang. Jadi di pertandingan ini tidak seperti itu, kedua tim tadi sangat rapi dan padat," tutur pelatih asal Kroasia ini.

Saat Persib sudah unggul, Lion berusaha menyamakan skor dan menambah gelombang serangan. Hal itu yang membuat Federico Barba dan kolega terus ditekan dan dipaksa untuk turun terlalu dalam.

Imbasnya ruang lawan untuk mendekati gawang jadi lebih leluasa. "Mungkin dalam sepuluh menit terakhir kami kurang rapat, kami turun terlalu dalam dan karena ketika membiarkan bola masuk ke kotak penalti, maka itu memberi peluang lawan mencetak gol," jelasnya.

Padahal usaha menjaga keunggulan sudah dilakukan di laga ini. Salah satunya dengan mengubah formasinya menjadi 5-4-1 dan menempatkan tiga bek tengah untuk meredam ancaman lawan namun tetap bisa ditembus.

"Sebab mereka bermain dengan dua striker, jadi saat mereka memainkan dua striker maka kami mengubah itu dengan memasang tiga center back. Ini adalah taktik yang normal dilakukan," pungkas Bojan Hodak.