Christian Horner Sempat Dekati Haas Usai Didepak Red Bull

Penulis: Abdi Ardiansyah

Jumat 03 Okt 2025, 13:15 WIB - 163 views

Berita F1: Christian Horner kembali menjadi sorotan setelah kabar dirinya mendekati tim Haas terungkap ke publik. Mantan bos Red Bull itu disebut melakukan pembicaraan awal dengan tim asal Amerika Serikat, sebuah langkah yang memunculkan spekulasi bahwa ia berusaha kembali ke dunia Formula 1.

Max Verstappen Masih Ragukan Kans Juara Dunia F1 2025

Selama 20 tahun memimpin Red Bull, Horner menjadi salah satu team principal tersukses dalam sejarah F1. Di bawah kepemimpinannya, Red Bull meraih enam gelar konstruktor dan tujuh gelar dunia pebalap bersama Sebastian Vettel dan Max Verstappen. Namun, pada pertengahan musim 2025 ia secara mengejutkan dicopot dari jabatannya, tak lama setelah Grand Prix Inggris.

Pria berusia 51 tahun itu kemudian menegosiasikan pesangon dengan Red Bull GmbH hingga mencapai kesepakatan pada bulan lalu. Sejak saat itu, Horner tak lagi terlihat di paddock F1, tetapi rumor mengenai langkah selanjutnya terus berkembang.

Isyarat paling nyata datang dari pernyataan bos Haas, Ayao Komatsu. Ia membenarkan bahwa Horner sempat menghubungi timnya.“Ya, memang benar dia mendekati kami. Salah satu staf kami melakukan pembicaraan awal, tapi tidak ada kelanjutan lebih jauh,” ungkap Komatsu kepada sejumlah media.

Meski enggan berkomentar lebih jauh, kabar ini menambah daftar spekulasi mengenai masa depan Horner. Selain Haas, nama Horner juga dikaitkan dengan proyek Cadillac yang tengah berupaya masuk ke F1 serta kemungkinan merapat ke Aston Martin. Tim yang dimiliki Lawrence Stroll itu bahkan tidak sepenuhnya menutup peluang untuk merekrutnya.

Saat ini, Horner masih terikat masa gardening leave selama sembilan bulan sebagai bagian dari kesepakatan keluarnya dari Red Bull. Artinya, ia baru bebas kembali bekerja pada awal 2026, bertepatan dengan era regulasi baru F1 yang akan memperkenalkan mesin generasi berikutnya.

Bagi banyak tim, pengalaman dan reputasi Christian Horner membuatnya tetap menjadi sosok incaran. Apalagi, kiprahnya membangun Red Bull dari tim medioker hingga menjadi dominasi mutlak era modern F1, sulit diabaikan. Apakah Haas atau tim lain yang akan meminangnya, masih menjadi pertanyaan besar menjelang musim-musim mendatang.