Williams Lega FIA Cabut Penalti Poin Carlos Sainz di GP Belanda

Penulis: Abdi Ardiansyah

Minggu 14 Sep 2025, 00:05 WIB - 350 views

Carlos Sainz, Liam Lawson — Carlos Sainz dan Liam Lawson bersenggolan di GP Belanda 2025

Berita F1: Tim Williams akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi usai FIA memutuskan mencabut dua poin penalti super licence Carlos Sainz yang dijatuhkan di Grand Prix Belanda. Keputusan ini diambil setelah proses right of review membuktikan insiden tabrakan dengan Liam Lawson hanyalah sebuah racing incident.

Bukti Baru Bikin FIA Hapus Penalti Poin Carlos Sainz di Insiden Zandvoort

Sebelumnya, Sainz dinilai bersalah atas insiden di Zandvoort dan langsung dijatuhi penalti waktu 10 detik plus dua poin penalti di super licence. Namun, tim Williams mengajukan banding dengan menghadirkan bukti baru berupa rekaman kamera tambahan serta keterangan pebalap. Hasilnya, FIA menilai Sainz tidak sepenuhnya bersalah dan membatalkan penalti poin tersebut.

Dalam pernyataan resminya, Williams menyambut baik koreksi dari FIA.
“Kami berterima kasih kepada steward yang sudah meninjau ulang penalti Carlos di Zandvoort dan senang mereka memutuskan bahwa ia tidak bersalah, melainkan ini hanyalah insiden balap,” tulis Williams dalam keterangan kepada media.

Meski demikian, tim asal Grove itu tetap menyayangkan dampak dari keputusan awal. “Memang mengecewakan bahwa balapan kami terganggu oleh keputusan tersebut. Namun kesalahan adalah bagian dari olahraga ini, dan kami akan terus bekerja sama secara konstruktif dengan FIA untuk meningkatkan proses stewarding serta meninjau aturan balapan di masa depan.”

Dengan dicabutnya penalti poin itu, Carlos Sainz kini hanya menyisakan dua poin penalti aktif di super licence-nya. Sementara itu, penalti waktu 10 detik yang sudah dijalani di Zandvoort tidak bisa dihapus karena steward tidak memiliki wewenang untuk mengubah klasifikasi balapan yang sudah selesai.

Keputusan ini menutup kontroversi yang sempat memicu perdebatan di paddock F1. Bagi Williams, hasil banding ini sekaligus menjadi sinyal positif bahwa mekanisme right of review bisa membantu memberikan keadilan saat muncul keputusan yang merugikan tim maupun pebalap.