Rafael Nadal Singkap Rahasia Untuk Tundukkan Dua Legendaris Tenis Ini

Penulis: Dian Megane

Minggu 28 Des 2025, 11:29 WIB - 162 views

Rafael Nadal Kuak Rahasia Untuk Tundukkan Dua Legendaris Tenis Ini — [dari kiri ke kanan] Andy Murray, Roger Federer, Rafael Nadal, dan Novak Djokovic dalam acara tribut di French Open 2025 [image: getty images]

Berita Tenis: Rafael Nadal menyatakan bahwa taktik permainan melawan Roger Federer lebih jelas daripada taktik yang digunakan untuk melawan Novak Djokovic.

Iga Swiatek Telan Kekalahan Pahit Dari Petenis Di Luar Peringkat 50 Besar

Mantan petenis berkebangsaan Spanyol yang memutuskan untuk menggantungkan raket di Davis Cup Finals musim 2024 usai kesulitan untuk mendapatkan kembali konsistensi setelah menjalani operasi psoas kiri, merupakan anggota Tiga Besar bersama Federer dan Djokovic.

Total, Tiga Besar mengoleksi 64 gelar Grand Slam dan 104 gelar Masters serta total menghabiskan 947 pekan di peringkat 1 dunia selama lebih dari 18 musim.

Mengingat persaingan sengit merek, tidak ada satu pun dari ketiga bintang tenis dengan cepat mengungkapkan taktik spesifik mereka selama karier mereka, selalu berusaha untuk mendapatkan keunggulan atas lawan.

Namun, mantan petenis peringkat 1 dunia memberikan sedikit gambaran tentang kejeniusannya dalam tenis setelah diminta untuk membandingkan pertandingan melawan Federer dan Djokovic.

“Dengan Roger, rencananya jelas,” ungkap Nadal kepada media Spanyol, AS. “Terutama di awal, tekan backhand dengan bola-bola tinggi berulang kali sampai ia diam tidak bergerak, menunggu pukulan selanjutnya, lalu saya bisa beralih ke pukulan forehand-nya.”

“Itu adalah upaya mental bagi saya, karena saya sering melihat pukulan itu mengarah ke arah lain, tetapi saya tahu bahwa mengulanginya di backhand akan membuatnya lelah secara mental. Saya tidak selalu merasa ingin menggunakan taktik itu, tetapi itu adalah yang paling memungkinkan.”

Mereka telah bertemu sebanyak 40 kali dengan mantan petenis berkebangsaan Spanyol unggul dalam head to head mereka dengan 24-16.

Bisa dibilang, pertemuan mereka di Wimbledon musim 2008 merupakan salah satu pertandingan terbaik dalam sejarah tenis, di mana mantan petenis berkebangsaan Spanyol menggulingkan juara bertahan lima kali, Federer dengan 9-7 di set kelima.

Sementara dua anggota tertua di Tiga Besar telah pensiun, Djokovic masih terus berusaha mematahkan rekor dan mengabaikan logika. Ia saat ini menghuni peringkat 4 dunia setelah lolos ke semifinal di keempat Grand Slam musim 2025. Ia juga memenangkan dua gelar selama musim ini di Jenewa dan Athena.

“Dengan Novak, pertandingannya lebih tidak terduga,” tutur Nadal. “Di clay-court, sedikit lebih tidak terduga daripada di hard-court. Di hard-court, menuju akhir-akhir karier saya, ketika tubuh saya tidak bisa menahan usaha tertentu, hal itu jauh lebih menyulitkan.”

“Saya kadang-kadang berusaha lebih agresif dengan servis saya, tetapi itu tidak berhasil. Di clay-court, saya menemukan solusi dan di grass-court, saya juga mendapatkan peluang, meskipun saya berakhir dengan kekalahan di semifinal itu. Saya merasa peluang saya lebih baik di clay-court atau grass-court daripada hard-court, terutama menuju akhir karier saya.”

27 dari 60 pertemuan mereka berlangsung di hard-court dan Djokovic mendominasi dengan 20-7, termasuk di sembilan pertemuan terakhir mereka. Di sisi lain, Nadal mendominasi pertemuan mereka di clay-court dengan 20-9. Di grass-court, head to head mereka imbang dengan 2-2.