Terlepas Tak Tampil Meyakinkan, Alexander Zverev Tetap Huni Peringkat 3

Penulis: Dian Megane

Minggu 02 Nov 2025, 17:38 WIB - 274 views

Meskipun Tak Tampil Meyakinkan, Alexander Zverev Tetap Huni Peringkat 3 — Alexander Zverev [image: AP]

Berita Tenis: Petenis berkebangsaan Jerman, Alexander Zverev tetap berada di peringkat 3 dunia meskipun ia memperlihatkan performa buruk pekan demi pekan selama musim 2025.

Juarai Paris Masters, Jannik Sinner Kembali Huni Peringkat 1

Peringkat ATP seringkali tidak merefleksikan kenyataan. Petenis peringkat 2 dunia, Jannik Sinner bermain dengan dominan melawan petenis berkebangsaan Jerman di semifinal Paris Masters musim 2025 dan memetik kemenangan 6-0, 6-1.

“Sayangnya, pergelangan kaki saya sangat bengkak setelah pertandingan melawan Daniil Medvedev. Meskipun begitu, melawan Jannik, anda tidak akan memiliki peluang jika anda tidak 100 persen prima dan tidak memainkan permainan terbaik anda, hal itu terbukti di pertandingan kali ini. Saya tidak bisa bergerak dengan benar dan tidak bisa servis dengan optimal, yang sangat krusial ketika menghadapinya. Kini, saya akan terbang ke Munich untuk bertemu dokter yang mengoperasi pergelangan kaki saya agar mendapatkan perawatan. Saya berharap berada di Turin, bahkan jika itu artinya bermain dengan cedera,” jelas Zverev.

Meskipun begitu, runner up Australian Open musim 2025 tetap menghuni peringkat 3 dunia. Ia tidak bisa mempertahankan gelar Paris Masters dan menutup musim ini dengan hanya memenangkan satu gelar turnamen ATP level 500 di Munich. Sampai saat ini ia masih belum bisa memenangkan gelar Grand Slam dan kemungkinan besar ia tidak akan memenangkannya. Pada musim 2025, perjuangannya secara mental sekali lagi mencuat dan hal itu semakin menyakitkan untuk disaksikan.

Meskipun menyelesaikan musim ini sebagai petenis peringkat 3 dunia berkat poin yang ia dapatkan dengan penampilan di Australian Open, Munich, French Open, Cincinnati, Toronto, dan final di Wina pekan lalu, ia memperlihatkan sejumlah kemunduran hampir di setiap turnamen.

Mustahil untuk dilupakan terkait musibah sang petenis selama melakoni sejumlah turnamen di Amerika Selatan pada bulan Februari, penampilan yang hampir memalukan melawan Arthur Fils di Miami, atau ketidakmampuannya untuk memperlihatkan performa terbaik melawan Novak Djokovic di French Open.

Namun, semua kesulitan tersebut terjadi di awal musim setelah ia gagal mengamankan gelar apa pun di Stuttgart maupun Halle, di mana ia merupakan petenis favorit tuan rumah dan kekalahan pahit di babak pertama Wimbledon melawan Arthur Rinderknech. Lebih jauh, di US Open ia bahkan tidak lolos ke babak keempat dan tidak mengalami kemajuan berarti selama berkompetisi di Asia.

Di Paris Masters, ia berusaha mempertahankan gelar, tetapi masalah fisik dan Sinner yang dominan memunahkan harapan tersebut.

Masih terasa aneh bahwa Zverev begitu jauh dari Alcaraz dan Sinner, padahal ia hanya terpaut beberapa peringkat dari mereka. Tetapi, tetap berada di peringkat cukup tinggi bukan sepenuhnya pujian yang pantas ia terima, kesalahannya terletak pada petenis lain.

Selama periode inkonsistensi tertinggi, tidak ada petenis yang mampu mengumpulkan cukup poin untuk mencapai peringkat tersebut. Lihat saja yang terjadi di Shanghai Open, di mana Alcaraz tidak berpartisipasi dan Sinner mundur karena cedera. Tidak ada petenis peringkat 200 besar yang memenangkan gelarnya dan Valentin Vacherot yang berakhir mengangkat trofi bergengsi tersebut.