Aryna Sabalenka Tunjuk Tantangan Terbesar Dari Dua Petenis Ini
Aryna Sabalenka [image: getty images]
Berita Tenis: Petenis peringkat 1 dunia, Aryna Sabalenka mengungkapkan bagaimana rival terberatnya, Iga Swiatek dan Cori Gauff memberikan tantangan terbesar terhadap level fisiknya.
Petenis yang telah mengantongi empat Grand Slam memenangkan gelar Grand Slam teranyarnya di US Open pekan lalu usai mengandaskan petenis tuan rumah, Amanda Anisimova dengan dua set langsung.
Kemenangan bagi petenis berusia 27 tahun mengantarkannya bergabung dengan Swiatek dan Gauff sebagai juara Grand Slam pada musim 2025 dengan petenis berkebangsaan Polandia memenangkan gelar di Wimbledon dan petenis AS memenangkan gelar di French Open.
Ketiga petenis terbukti telah menjadi petenis yang memuncaki dunia tenis putri dalam beberapa musim terakhir, setelah ketiga petenis memenangkan gelar Grand Slam lebih dari satu dan menemukan kesuksesan yang konsisten di turnamen WTA.
Petenis peringkat 1 dunia tertinggal dengan 5-8 dalam head to head melawan petenis yang telah mengantongi enaam gelar Grand Slam, Swiatek, meskipun ia memenangkan dua pertemuan terakhir mereka. Ia juga tertinggal dengan 5-6 dalam head to head melawan petenis yang telah mengantongi dua gelar Grand Slam, Gauff, termasuk di final French Open musim ini dan final US Open musim 2023.
Hanya beberapa petenis putri yang secara konsisten bisa membuat juara Australian Open musim 2024 kewalahan, di antaranya petenis berkebangsaan Polandia dan petenis AS. Kini, ia mengungkapkan salah satu tes paling menantang yang kedua petenis suguhkan.
“Coco, Iga, keduanya saya pikir menyuguhkan tantangan terbesar secara fisik,” ungkap Sabalenka. “Mereka bergerak dengan benar-benar luar biasa. Kadang-kadang anda membangun sebuah poin dan kadang-kadang dengan petenis lain pukulan itu bisa menjadi sebuah winner, tetapi dengan mereka, kadang-kadang anda harus membangun kembali poin.”
“Secara fisik maupun mental, itu tidak mudah, seperti tetap tangguh dan siap bersiap bahwa bolanya setiap kali akan kembali dan anda harus benar-benar kuat secara fisik untuk menanganinya, intensitas itu.”
Namun, ketika ditanya untuk menyebutkan lawan terbesar secara mental, ia mengakui mustahil untuk hanya menyebutkan satu nama.
“Saya tidak bisa memilih satu. Anda tahu mengapa? Karena setiap orang itu tangguh. Setiap orang memberikan tantangan yang berbeda,” tutur Sabalenka.
“Sulit untuk mengatakan, ‘Baiklah, ia lawan tertangguh bagi saya’. Karena kemudian anda meremehkan sisa petenis lain, yang tidak benar.”
Sementara itu, Sabalenka dijadwalkan akan kembali beraksi di turnamen WTA level 1000, China Open.
Artikel Tag: Tenis, US Open, Aryna Sabalenka, Iga Swiatek, Cori Gauff