Kanal

Kisah Carlos Sainz Kehilangan Kursi di Ferrari Usai Digeser Lewis Hamilton

Penulis: Abdi Ardiansyah
12 Sep 2025, 22:50 WIB

Carlos Sainz dan Lewis Hamilton

Berita F1: Kabar masuknya Lewis Hamilton ke Ferrari sempat membuat Carlos Sainz kehilangan kursi balapnya. Kini, manajer sekaligus sepupunya, Carlos Onoro, mengungkap bagaimana proses panjang itu berujung pada kontrak dengan Williams.

Kepindahan Lewis Hamilton ke Ferrari untuk musim 2025 menjadi salah satu kejutan terbesar di dunia Formula 1. Namun, bagi Carlos Sainz, kabar itu membawa konsekuensi serius: kehilangan kursi balapnya lebih cepat dari perkiraan.

Sainz, yang saat itu berusia 31 tahun, dipaksa segera mencari tim baru. Menurut sang manajer sekaligus sepupu, Carlos Onoro, situasi itu terasa seperti “permainan catur” yang penuh strategi.
“Semua ini datang tiba-tiba, sama mengejutkannya bagi kami seperti bagi 99 persen paddock,” ujar Onoro kepada F1.com. “Tugas saya adalah memastikan Carlos mendapat kontrak terbaik, sambil tetap mengurus hal-hal sehari-hari. Itu melelahkan, penuh telepon, dan hampir tanpa tidur.”

Onoro menjelaskan, proses negosiasi kursi F1 tidak bisa sembarangan. Ia menggambarkan setiap langkah layaknya bidak catur yang harus dijaga kerahasiaannya. “Kalau terlalu banyak bergerak, bocor ke media, maka rumor berkembang dan situasi jadi kacau. Jadi kami harus berhati-hati sekali,” tambahnya.

Beberapa opsi sempat terbuka, termasuk tawaran dari Audi dan Alpine. Namun setelah mempertimbangkan segala aspek, Sainz akhirnya memilih Williams dengan kontrak multi-tahun. Menurut Onoro, keputusannya diambil secara profesional dan tetap menjaga hubungan baik dengan tim lain.
“Tugas saya hanya menaruh opsi di meja. Keputusan akhir tetap di tangan Carlos. Begitu ia memutuskan, barulah kami negosiasikan detail kontraknya,” jelasnya.

Sainz sendiri tetap terlibat aktif dalam pembahasan strategi. “Kalau pun ia minta pendapat saya, saya beri. Tapi saya tidak mau terlalu memengaruhi. Ini hidupnya, ini kariernya. Semua keputusan final datang dari dia,” kata Onoro.

Kini, Sainz resmi menjadi pebalap Williams, sebuah langkah yang mungkin tak diduga banyak pihak. Namun proses panjang ini menunjukkan bagaimana ketat dan kompleksnya perebutan kursi F1 di era modern, terlebih ketika nama besar seperti Hamilton terlibat.

Artikel Tag: Carlos Sainz, Lewis Hamilton, Ferrari

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru