Podium di Sprint Valencia, Di Giannantonio Beberkan PR Besar Ducati
Fabio Di Giannantonio
Berita MotoGP: Fabio Di Giannantonio kembali naik podium Sprint di Valencia setelah start dari barisan depan, namun ia membeberkan masih ada masalah yang membuat pebalap Ducati sering kehilangan posisi sejak lampu hijau menyala. Ia menyebut inkonsistensi start masih menjadi pekerjaan rumah besar sepanjang musim ini.
Fabio Di Giannantonio menutup Sprint MotoGP Valencia dengan hasil positif setelah berhasil mengamankan posisi podium. Meski demikian, pebalap VR46 Racing Team itu menegaskan bahwa ia dan Ducati masih berjuang keras memperbaiki salah satu kelemahan terbesar motor Desmosedici, yaitu performa start yang tidak konsisten.
Pada sesi Sprint, Di Giannantonio mengawali balapan dari baris depan berkat kualifikasi kuat. Namun ia langsung kehilangan beberapa posisi akibat start yang kembali tidak sesuai harapan. Situasi tersebut memaksanya bekerja keras menyalip Fabio Quartararo dan Raul Fernandez untuk kembali naik ke posisi tiga. Raihan tersebut menjadi podium Sprint pertamanya sejak seri Misano.
Menurut rider asal Italia itu, masalah start ini bukan kasus baru. Sejak beberapa seri terakhir, Ducati mencoba mencari pola yang lebih stabil, tetapi hasil yang ia rasakan di lintasan masih belum seragam. Ia menjelaskan bahwa motor bisa saja memberikan respons sangat baik di sesi latihan, namun berubah drastis saat balapan dimulai.
“Kami sedang bekerja cukup intens dengan Ducati karena performa start motor kami masih sering tidak stabil,” kata Di Gia dilansir dari Crash.
“Hari ini sayangnya saya melakukan start yang buruk, posisi langsung hilang, dan sulit untuk tetap mengikuti Pedro dan Alex.”
Di Giannantonio menjelaskan bahwa karakter start Ducati sangat sensitif terhadap persiapan kecil sebelum pelepasan kopling. Bahkan, ia mencontohkan dua situasi berbeda dalam satu hari. Pada sesi setelah kualifikasi, ia melakukan salah satu start terbaik Ducati sepanjang akhir pekan. Namun saat balapan Sprint, hasilnya justru menjadi salah satu yang terburuk padahal gerakan yang ia lakukan sama.
“Anda baru tahu hasilnya ketika kopling dilepas,” ujarnya.
“Kami masih mencoba memahami cara terbaik agar performa start bisa lebih konsisten. Sampai sekarang kami belum mencapai itu.”
Masalah start tidak hanya dialami Di Giannantonio. Marco Bezzecchi yang start dari posisi pole juga terhambat oleh kendala holeshot device sehingga merosot ke posisi enam di fase awal.
Ducati dikenal memiliki paket motor yang kuat, terutama dalam hal akselerasi dan kecepatan puncak. Namun inkonsistensi pada start membuat para pebalapnya sering kehilangan keuntungan strategis di lap pertama. Dengan MotoGP yang semakin kompetitif, masalah kecil seperti ini dapat berdampak besar terhadap peluang podium.
Di Giannantonio berharap sisa analisa data musim ini dapat membantu Ducati menemukan formula ideal menjelang 2026, sebelum ia dan pebalap lain memulai proyek baru bersama tim masing masing.
Artikel Tag: Fabio Di Giannantonio, MotoGP 2025, MotoGP Valencia