Liam Lawson Akui Kontrak Panjang di F1 Tak Menjamin Keamanan Karier

Liam Lawson
Berita F1: Liam Lawson mengakui bahwa dunia Formula 1 tidak memberi rasa aman bagi sebagian besar pebalap, terlepas dari seberapa panjang kontrak yang mereka miliki. Pebalap asal Selandia Baru itu saat ini masih belum pasti akan membalap untuk Racing Bulls atau tim lain pada musim 2026.
Lawson menjadi salah satu kandidat untuk kursi Racing Bulls tahun depan, bersaing dengan Yuki Tsunoda, Isack Hadjar, Arvid Lindblad, dan Alex Dunne. Salah satu dari mereka disebut akan berpeluang naik ke tim utama Red Bull untuk menjadi rekan setim Max Verstappen.
Musim 2025 menjadi periode yang penuh dinamika bagi Lawson. Ia sempat menjadi rekan Verstappen di Red Bull pada awal musim, namun posisinya digantikan setelah dua seri dan ia kembali ke Racing Bulls. Situasi itu memperkuat pandangannya bahwa tak ada posisi yang benar-benar aman di F1, kecuali bagi mereka yang mampu tampil konsisten di papan atas.
“Sejujurnya, kecuali kamu punya kontrak multi-tahun, kamu tidak benar-benar aman,” ujar Lawson kepada media, termasuk RacingNews365.
“Dan bahkan kontrak multi-tahun bisa saja diputus kapan pun. Satu-satunya saat kamu benar-benar aman adalah ketika kamu tampil baik di lintasan.”
Lawson menambahkan bahwa hanya sedikit pebalap yang bisa benar-benar tenang terhadap masa depan mereka. Mayoritas, kata dia, hidup dalam tekanan performa dari satu balapan ke balapan berikutnya.
“Tidak banyak pebalap yang bisa merasa aman, mungkin hanya segelintir nama besar,” lanjutnya. “Namun perasaan seperti ini bukan hal baru. Kami sudah terbiasa hidup dalam tekanan sejak dini.”
Lawson juga menyoroti budaya kompetitif di program pembinaan Red Bull, yang dikenal sangat ketat terhadap hasil. Ia menilai, sistem tersebut menanamkan mental bahwa satu-satunya jalan untuk bertahan adalah terus menunjukkan performa maksimal.
“Dalam program Red Bull, kami sudah diajarkan sejak muda bahwa satu-satunya cara naik level adalah dengan tampil bagus. Tekanan itu selalu ada, dan kami belajar untuk hidup bersamanya,” tutup Lawson.
Kini, masa depan Liam Lawson di F1 masih bergantung pada performanya di sisa musim dan keputusan manajemen Red Bull menjelang era regulasi baru 2026.
Artikel Tag: Liam Lawson, Racing Bulls, Red Bull
Published by Ligaolahraga.com at https://dev.ligaolahraga.com/f1/liam-lawson-akui-kontrak-panjang-di-f1-tak-menjamin-keamanan-karier
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini