Red Bull Diminta Lepas Yuki Tsunoda, Nama Isack Hadjar dan Lawson Menguat

Penulis: Abdi Ardiansyah

Senin 29 Sep 2025, 07:15 WIB - 262 views

Berita F1: Yuki Tsunoda menghadapi tekanan besar setelah performanya bersama Red Bull dianggap belum sesuai ekspektasi. Dalam polling yang dilakukan oleh media RacingNews365 lebih dari separuh penggemar memilih agar pebalap asal Jepang itu tidak lagi dipertahankan untuk musim 2026.

Williams Dinilai Masih Belum Sanggup Bersaing Lawan Tim Empat Besar

Yuki Tsunoda sebenarnya mendapat kesempatan besar musim ini setelah dipromosikan dari Racing Bulls untuk menggantikan Liam Lawson hanya dua seri sejak kompetisi dimulai. Namun, penampilannya di atas mobil RB21 belum meyakinkan. Dari 15 balapan, Tsunoda baru mengoleksi 20 poin, jumlah yang dinilai tidak cukup membantu Red Bull dalam persaingan posisi kedua konstruktor.

Salah satu periode terburuknya terjadi ketika gagal mencetak poin selama tujuh seri beruntun, mulai dari GP Monaco hingga Hungaria. Kendati demikian, ia mulai menunjukkan perbaikan dengan finis keenam di GP Azerbaijan, hasil terbaiknya sepanjang musim.

Sayangnya, pencapaian tersebut masih kalah dibanding rekan-rekan seangkatannya. Isack Hadjar, pebalap muda asal Prancis, sukses meraih podium di GP Belanda, sementara Liam Lawson finis kelima di Baku. Kedua nama itu kini disebut-sebut sebagai opsi realistis bagi Red Bull jika benar-benar mendepak Tsunoda.

Dalam polling, sebanyak 53,7% responden menginginkan Red Bull melepas Tsunoda, sementara 39,7% lainnya menilai ia layak diberi waktu tambahan. Angka tersebut mencerminkan menurunnya kepercayaan publik terhadap performa Tsunoda yang sempat digadang-gadang sebagai masa depan F1 Jepang setelah era Kamui Kobayashi.

Red Bull sendiri dikenal sebagai tim yang jarang memberi toleransi panjang bagi pebalap yang tak mampu memenuhi standar. Situasi ini membuat masa depan Tsunoda kian tidak pasti, apalagi ketika ada talenta muda seperti Hadjar dan Lawson yang mampu mencatatkan hasil impresif di kesempatan terbatas.

Jika Red Bull benar-benar melakukan perombakan, musim 2026 bisa menjadi tahun pembuktian generasi baru pebalap muda. Sementara bagi Tsunoda, satu-satunya jalan untuk mempertahankan kursi adalah tampil konsisten di sisa musim 2025.