Ujian Berat Isack Hadjar, Mampukah Bertahan di Sisi Verstappen?
Isack Hadjar
Berita F1: Isack Hadjar memulai musim keduanya di Formula 1 dengan status yang jauh berbeda dibanding tahun debutnya. Setelah tampil impresif bersama Racing Bulls, termasuk meraih podium perdananya di Grand Prix Belanda di Zandvoort, Hadjar kini mendapat promosi ke tim utama Red Bull dan akan menjadi tandem Max Verstappen, salah satu pebalap paling dominan dalam sejarah modern F1.
Kursi kedua Red Bull dikenal sebagai salah satu posisi tersulit di grid. Dalam satu dekade terakhir, sejumlah pebalap berbakat gagal bertahan di sisi Verstappen. Pierre Gasly, Alex Albon, Sergio Perez, Liam Lawson, hingga Yuki Tsunoda tidak mampu secara konsisten menandingi kecepatan dan gaya balap pebalap Belanda tersebut. Tantangan itu kini berada di pundak Hadjar yang baru berusia 21 tahun.
Namun situasi yang dihadapi Isack Hadjar kali ini dinilai berbeda. Red Bull memasuki fase transisi setelah Laurent Mekies mengambil alih posisi prinsipal tim. Mekies mulai menerapkan pendekatan kerja baru di Milton Keynes, bersamaan dengan persiapan menyambut era regulasi teknis terbaru Formula 1 yang akan mengubah desain sasis dan unit daya. Kondisi tersebut membuat seluruh tim memulai dari titik nol, tanpa referensi panjang seperti sebelumnya.
Ada pula spekulasi bahwa pendekatan pengembangan mobil Red Bull ke depan tidak lagi sepenuhnya berpusat pada Verstappen. Pada era Christian Horner, arah pengembangan RB kerap disesuaikan dengan preferensi pebalap Belanda itu. Dengan kepemimpinan baru, muncul harapan filosofi yang lebih seimbang, memberi ruang bagi pebalap kedua untuk tampil kompetitif.
Meski demikian, Verstappen tetap menjadi tolok ukur yang sangat tinggi. Empat gelar juara dunia dan 71 kemenangan grand prix menjadikannya lawan internal yang nyaris mustahil dikalahkan. Tekanan psikologis dan teknis inilah yang selama ini menjadi penghalang utama bagi para tandemnya.
Menariknya, optimisme publik terhadap Isack Hadjar cukup besar. Dalam jajak pendapat terbaru yang dilakukan RacingNews365, mayoritas penggemar Formula 1 menilai Hadjar memiliki potensi menjadi pebalap yang setidaknya mampu memperkecil jarak dengan Verstappen. Ekspektasi terhadap Hadjar memang bukan untuk langsung mengalahkan rekan setimnya, melainkan tampil konsisten, mencetak poin penting, dan berkontribusi pada ambisi Red Bull di klasemen konstruktor.
Musim mendatang akan menjadi ujian sesungguhnya bagi Hadjar, apakah ia mampu mematahkan stigma kursi kedua Red Bull, atau justru menambah daftar panjang pebalap yang tersandung di bawah bayang bayang Max Verstappen.
Artikel Tag: Isack Hadjar, Red Bull, F1 2026, Max Verstappen
Published by Ligaolahraga.com at https://dev.ligaolahraga.com/f1/ujian-berat-isack-hadjar-mampukah-bertahan-di-sisi-verstappen
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini