Sempat Disebut Lemah, Norris Dibela Carlos Sainz Usai Raih Gelar F1
Lando Norris dan Carlos Sainz
Berita F1: Carlos Sainz menyuarakan dukungannya terhadap pendekatan yang diambil Lando Norris dalam menjalani karier Formula 1, setelah pebalap asal Inggris itu memastikan gelar juara dunia pertamanya di Abu Dhabi. Norris menutup musim dengan keunggulan tipis dua poin atas Max Verstappen, sekaligus mengalahkan rekan setimnya sendiri di McLaren, Oscar Piastri.
Sepanjang musim, Norris dikenal sebagai pebalap yang terbuka mengenai tekanan, kesulitan, serta kondisi mental yang ia alami. Sikap ini sempat menuai kritik, dengan sebagian pihak menilai keterbukaan tersebut sebagai tanda kelemahan, berbeda dari citra juara dunia F1 di masa lalu yang kerap tampil dingin dan tertutup.
Namun bagi Sainz, yang pernah menjadi rekan setim Norris selama dua musim di McLaren, pandangan tersebut tidaklah adil. Menurut pebalap asal Spanyol itu, setiap juara memiliki jalannya masing-masing.
“Saya sangat senang untuknya. Dia adalah pebalap Formula 1 yang luar biasa,” ujar Sainz kepada media. “Dia sangat cepat, tapi juga memiliki cara sendiri dalam menjalani hidup dan menghadapi berbagai hal.”
Carlos Sainz menilai kritik yang diarahkan kepada Norris selama beberapa tahun terakhir justru terbantahkan oleh pencapaian terbesarnya musim ini. “Sebanyak apa pun kritik yang ia terima karena menjadi dirinya sendiri, faktanya sekarang dia adalah juara dunia,” lanjutnya. “Banyak orang bisa bermimpi soal gelar, sementara Lando meraihnya dengan caranya sendiri.”
Perjalanan Norris menuju gelar tidak berlangsung mulus. Peluangnya sempat terguncang ketika masalah teknis membuatnya gagal finis di Grand Prix Belanda, situasi yang memberi keuntungan besar bagi Piastri di klasemen sementara. Namun konsistensi dan performa kuat pada seperempat akhir musim membalikkan keadaan.
Norris tampil solid di balapan-balan krusial, hingga akhirnya mampu mempertahankan keunggulan tipis dari tekanan Verstappen di seri-seri penutup. Ketahanan mental menjadi faktor penting dalam fase tersebut, terutama ketika tekanan publik dan ekspektasi tim berada di titik tertinggi.
“Saya benar-benar bahagia untuknya, karena tekanan dalam beberapa akhir pekan terakhir pasti sangat besar,” kata Sainz. “Dan dia berhasil melewatinya.”
Gelar juara dunia Norris sekaligus menjadi bukti bahwa keterbukaan soal mental tidak selalu identik dengan kelemahan. Di era Formula 1 modern, pendekatan yang jujur dan autentik justru dapat menjadi fondasi kuat untuk meraih prestasi tertinggi.
Artikel Tag: Carlos Sainz, lando norris, williams, McLaren, F1 2025
Published by Ligaolahraga.com at https://dev.ligaolahraga.com/f1/sempat-disebut-lemah-norris-dibela-carlos-sainz-usai-raih-gelar-f1
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini